Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker Semakin Mengancam

Kompas.com - 31/08/2010, 08:17 WIB

Oleh Ester Lince Napitupulu

Kanker telah menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia. Tingkat kejadian dan beban kanker semakin besar. Secara global, kematian akibat kanker melebihi jumlah penderita AIDS, malaria, dan tuberkulosis.

Namun, tanpa adanya tindakan yang berarti untuk mencegah kematian dini dari kanker, penyakit tersebut akan terus membunuh berjuta-juta manusia di seluruh muka bumi. Untuk menghentikan peningkatan kematian akibat kanker, perlu aksi mendesak dari pemerintah, individu, dan komunitas kesehatan.

Dalam Kongres Kanker Sedunia ke-21 di Shenzen, China, 18-21 Agustus lalu, yang diselenggarakan International Union Against Cancer (UICC), Presiden UICC David Hill mengatakan, pengurangan epidemi kanker secara global telah menjadi salah satu dari prioritas kesehatan dunia yang mendesak. Karena itu, komunitas kanker sedunia mesti terus berdiskusi dan bekerja sama untuk mendorong pentingnya pencegahan, screening, pendeteksian, serta pengobatan dan manajemen yang efektif.

Kongres kali ini mengambil tema pencegahan penyakit yang dapat dicegah, mengobati pasien yang bisa diobati, melalui sistem harapan menjadi kenyataan. Konferensi ini membahas pencegahan kanker, screening atau penyaringan, deteksi dini, pengobatan dini, dan dukungan pengobatan khusus, perawatan rumah sakit, dan masalah lain.

Berdasarkan data yang dirilis International Agency for Research on Cancer, salah satu lembaga di bawah Badan Kesehatan Dunia PBB, penderita kanker dunia mencapai 12,7 juta orang pada tahun 2008 dan mengakibatkan kematian 7,6 juta penderita. Pada tahun 2030 diramalkan akan ada 21,4 juta kasus kanker baru dengan 13,2 juta kematian.

Kanker bisa terus menjadi penyakit yang mematikan, kata Otis W Brawley, karena derasnya industrialisasi dan adopsi gaya hidup Barat. Selain itu, pertumbuhan populasi dan penuaan juga akan menambah kasus kanker.

Penderita kanker terbanyak di dunia adalah kanker paru-paru (12,7 persen), kanker payudara (10,9 persen), dan kanker usus besar (9,7 persen). Sebanyak 58 persen kasus kanker terjadi di negara miskin dan berkembang serta kematian mencapai 63 persen.

Sementara kanker yang menyebabkan kematian paling tinggi secara global adalah kanker paru-paru (18,2 persen), disusul kanker perut, dan kanker hati. Jika dilihat lokasinya, di negara berkembang lebih banyak kasus kanker rahim dan kanker hati. Di negara maju yang paling dominan adalah kanker prostat dan kanker usus besar.

Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di antara kaum pria, kematian tertinggi terjadi pada penderita kanker paru-paru, perut, hati, dan usus besar. Adapun di kalangan perempuan yakni kanker payudara, paru -paru, perut, usus besar, dan rahim.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com