Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dianggap Sabotase Pengendalian Tembakau

Kompas.com - 09/10/2010, 16:16 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Asia Pacific Association for the Control of Tobacco (APACT) mengeluarkan pernyataan khusus bagi Indonesia dalam penutupan Conference on Tobacco or Health, Sabtu (9/10/2010). Dalam pernyataan khusus yang dibacakan Presiden APACT 2007-2010, Harley Stanton di hadapan ratusan delegasi dari berbagai negara Asia Pasifik tersebut, Indonesia diminta ikut serta mengendalikan tembakau dan melindungi warganya dari bahaya merokok. Konferensi yang diselenggarakan APACT tersebut diikuti oleh antara lain pakar kesehatan, pemerhati kesehatan, organisasi masyarakat, dan utusan pemerintah.

Harley mengatakan, jika tidak mengendalikan konsumsi tembakau, Indonesia sangat rentan menjadi pasar dan tempat operasi menarik bagi industri rokok. Ini juga berarti Indonesia merendahkan dan menyabotase upaya pengendalian tembakau yang dilakukan susah payah oleh negara-negara lain. Hal itu karena terbuka kemungkinan Indonesia menjadi simpul penting beredarnya tembakau yang akan masuk ke negara-negara lainnya, dengan kata lain menciptakan lingkungan merugikan bagi kawasan.

Dia mengatakan, Indonesia menjadi sangat penting karena populasinya merupakan terbesar keempat di dunia dan prevalensi merokok meningkat. Apalagi Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia yang tidak meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Kami sangat prihatin karena tanpa pengendalian tembakau, Indonesia menciptakan bencana kesehatan masyarakat," ujar Harley seperti dilaporkan langsung wartawan Kompas, Indira Permanasari S dari Sydney, Australia.

Dalam kesempatan itu, Harley juga membacakan rekomendasi APACT bagi Indonesia yakni agar segera mengaksesi FCTC dan mendahulukan kepentingan kesehatan masyarakat. Di dunia hanya ada dua negara yang tidak meratifikasi FCTC yakni Indonesia dan Amerika. Selain itu, Indonesia juga diimbau untuk melarang iklan dan sponsor oleh industri tembakau. Artis dan atlet yang tampil di Indonesia juga diimbau agar tidak disponsori oleh industri tembakau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com