Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Jadi Pasar Utama Susu Formula

Kompas.com - 10/11/2010, 07:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Masih tingginya angka kelahiran bayi di Tanah Air  membuat Indonesia menjadi salah satu pasar utama dalam pemasaran produk susu formula. Menurut laporan, angka penjualan susu formula di dunia meningkat sebesar 37 persen pada tahun 2008-2013.

Hal itu diungkapkan oleh David Clark, nutrition specialist, dari Badan PBB untuk Anak-anak dan Pendidikan (Unicef) dalam acara pembukaan ONE ASIA Breastfeeding Partner Forum 7 di Jakarta, Selasa (9/11/2010).

"Asia Pasifik merupakan pasar utama industri susu formula (sufor), khususnya Indonesia dan China," katanya.

Clark menambahkan, selain jumlah penduduk yang sangat besar, tidak adanya regulasi pemerintah yang mengatur pemasaran susu formula membuat pihak produsen dengan bebasnya mempromosikan produknya di Indonesia.

"Susu formula merupakan produk yang sangat menguntungkan perusahaan. Karena itu, jutaan dollar sudah dihabiskan untuk mempromosikan produknya dengan target para ibu. Mereka ingin para ibu membeli lebih banyak produk mereka, " paparnya.

Sedemikian gencarnya promosi susu formula sehingga jumlah bayi yang disusui menurun. Data menyusui dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007 menyebutkan, konsumsi susu formula meningkat dari 15 persen tahun 2003 menjadi 30 persen pada tahun 2007.

Sementara itu, jumlah bayi yang disusui secara eksklusif turun dari 40 persen pada tahu 2003 menjadi 30 persen tahun 2007.ONE ASIA   Breastfeeding Partner Forum 7 yang diadakan atas kerja sama AIMI, Kementerian Kesehatan, dan IBFAN Asia di Jakarta, menyerukan kepada semua bangsa di dunia untuk memprioritaskan kesehatan bayi mereka dan menghentikan bentuk-bentuk promosi susu formula dan makanan pengganti ASI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com