Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2021, 15:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lidah berbulu merupakan kondisi lapisan abnormal pada permukaan atas (dorsal) lidah.

Kondisi tersebut disebabkan oleh bakteri atau jamur di mulut, yang membuat lidah tampak hitam dan berbulu.

Lidah berbulu dapat terjadi pada semua usia tetapi lebih sering terjadi pada usia yang lebih tua.

Baca juga: Waspada, Perubahan Warna Lidah Tunjukan Masalah Kesehatan

Penyakit ini umumnya tidak berbahaya dan dapat diatasi dengan kebersihan mulut kuno yang baik.

Penyebab

Lidah berbulu  disebabkan oleh menumpuknya bakteri atau pertumbuhan ragi di mulut.

Bakteri menumpuk di tonjolan bulat kecil yang disebut papila. Tonjolan tersebut terletak di sepanjang permukaan lidah.

Alih-alih luruh sebagaimana mestinya, bakteri membuat papila mulai tumbuh dan memanjang, hal ini kemudian menciptakan tampilan seperti rambut.

Papila sendiri dapat tumbuh hingga 15 kali panjang normalnya.

Penyebab lain dari lidah berbulu bisa ditimbulkan dari gaya hidup sehari-hari, di antaranya:

  • Kebersihan mulut yang buruk
  • Merokok
  • Banyak minum kopi atau teh
  • Menggunakan antibiotik
  • Mengalami dehidrasi
  • Minum obat yang mengandung bismut kimia
  • Tidak menghasilkan cukup air liur
  • Secara teratur menggunakan obat kumur yang mengandung peroksida, witch hazel, atau mentol
  • Melakukan terapi radiasi di kepala dan leher

Baca juga: Ciri-ciri Kanker Lidah Stadium Awal

Lidah berbulu lebih sering terjadi pada pria, orang yang menggunakan obat intravena, dan mereka yang positif HIV.

Gejala

Selain perubahan tampilan pada lidah, melansir Medical news today, ada gejala lain yang umum dirasakan oleh pengidap lidah berbulu, yakni:

  • Sensasi terbakar di lidah
  • Rasa gelitik di langit-langit mulut saat menelan
  • Sensasi tersedak
  • Bau mulut
  • Rasa logam di mulut
  • Mual

Perawatan

Lidah berbulu umumnya hanya bersifat sementara dan bukan merupakan tanda masalah yang lebih serius.

Strategi umum untuk merawat lidah berbulu dari rumah adalah sebagai berikut:

  • Memiliki kebersihan mulut yang baik
  • Menggosok lidah
  • Hentikan konsumsi obat yang menyebabkan lidah berbulu
  • Hentikan merokok dan penggunaan alkohol berlebihan
  • Jangan terlalu sering minum kopi dan teh hitam, seimbangkan dengan air putih yang cukup

Baca juga: Kenapa Lidah Berwarna Putih?

Jika perawatan di atas tidak berhasil, terdapat perawatan yang lebih agresif, di antaranya:

  • Resep obat antijamur
  • Obat kumur antiseptik over-the-counter (OTC)
  • Perawatan bedah

Diagnosis

Sebenarnya tidak perlu menemui dokter untuk lidah berbulu kecuali perawatan yang sudah dicoba di rumah tidak membuahkan hasil.

Apabila memang perawatan mandiri tidak ampuh, buatlah hubungi dokter untuk perawatan lebih lanjut.

Dokter akan memberi diagnosis lidah berbulu dengan memeriksa mulut dan melihat riwayat kesehatan.

Dalam kondisi khusus, dokter akan menganalisis kulit dari lidah.

Jika memang diperlukan, dokter biasanya mengambil biopsi atau menggores lidah.

Pencegahan

Mencegah lidah berbulu cukup dengan memperbaiki pola hidup dan kebersihan mulut yang lebih sehat.

Beberapa kiat untuk mencegah lidah berbulu antara lain:

Baca juga: 9 Penyebab Lidah Mati Rasa

  • Sikat gigi setidaknya dua kali sehari
  • Sikat bagian atas lidah 
  • Flossing dengan baik
  • Bilas dengan obat kumur antiseptik
  • Kurangi konsumsi kopi, soda, dan teh hitam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com