Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2021, 20:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gangguan tidur merupakan kondisi yang mengakibatkan perubahan dalam cara tidur yang dapat memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup Anda.

Jenis

Berdasarkan Mayo Clinic, gangguan tidur dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang umum, meliputi:

Baca juga: Stres Kerja dan Gangguan Tidur Tingkatkan Risiko Kematian

  • Insomnia, kesulitan tidur atau tetap tertidur sepanjang malam
  • Sleep apnea, pola pernapasan yang tidak normal saat tidur
  • Restless leg syndrome (RLS), sejenis gangguan gerakan tidur yang menyebabkan sensasi tidak nyaman dan dorongan untuk menggerakkan kaki saat tertidur
  • Narkolepsi, kantuk ekstrem dan tertidur tiba-tiba di siang hari
  • Parasomnia, gerakan dan perilaku abnormal saat tidur

Gejala

Pada dasarnya, gejala yang muncul akan tergantung pada tingkat keparahan dan jenis gangguan tidur.

Namun, melansir Healthline, gejala umum gangguan tidur meliputi:

  • Kesulitan tidur nyenyak
  • Kelelahan siang hari
  • Dorongan kuat untuk tidur siang di siang hari
  • Pola pernapasan yang tidak biasa
  • Dorongan yang tidak biasa untuk bergerak saat tertidur
  • Gerakan yang tidak biasa saat tidur
  • Pola tidur yang berubah
  • Iritabilitas atau kecemasan
  • Kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari
  • Kurang konsentrasi
  • Depresi
  • Penambahan berat badan.

Baca juga: Sulit Tidur Nyenyak, Waspadai 5 Jenis Gangguan Tidur Ini

Penyebab

Gangguan tidur dapat berkembang sebagai akibat dari masalah kesehatan yang mendasarinya.

Menurut Healthline, berikut faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan gangguan tidur, antara lain:

  • Alergi, dapat menyebabkan pilek dan infeksi saluran pernapasan yang berpengaruh pada kemampuan bernapas
  • Masalah pernapasan, ketidakmampuan bernapas melalui hidung
  • Nokturia atau sering buang air kecil, dapat mengganggu tidur dengan menyebabkan Anda terbangun di malam hari
  • Memiliki penyakit kronis dengan rasa sakit yang konstan
  • Stres dan kecemasan, berdampak negatif pada kualitas tidur seperti sulit untuk tertidur atau tetap tertidur karena mimpi buruk, berbicara atau berjalan sambil tidur

Diagnosis

Berdasarkan Healthline, berikut jenis-jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis gangguan tidur Anda, yaitu:

  • Diskusi mengenai gejala dan pemeriksaan fisik
  • Polisomnografi (PSG), mengevaluasi kadar oksigen, gerakan tubuh, dan gelombang otak untuk menentukan penyebab gangguan tidur
  • Electroencephalogram (EEG), menilai aktivitas listrik di otak dan mendeteksi potensi masalah yang terkait dengan aktivitas ini
  • Multiple sleep latency test (MSLT), digunakan bersama dengan PSG di malam hari untuk membantu mendiagnosis narkolepsi.

Baca juga: 9 Gejala Sleep Apnea, Gangguan Tidur yang Bisa Picu Serangan Jantung

Perawatan

DIlansir dari Healthline, berikut beberapa jenis perawatan untuk mengatasi gangguan tidur, meliputi:

Perawatan medis

  • Rekomendasi obat tidur dengan dosis tertentu
  • Suplemen melatonin
  • Resep obat untuk masalah kesehatan yang mendasarinya
  • Alat pernapasan atau operasi
  • Pelindung gigi untuk menghindari cedera akibat gertakan gigi.

Perawatan rumahan

Penyesuaian gaya hidup dapat sangat meningkatkan kualitas tidur Anda, terutama jika dilakukan bersamaan dengan perawatan medis.

  • Mengonsumsi lebih banyak sayuran dan ikan
  • Mengurangi asupan gula
  • Olahraga dengan rutin untuk mengurangi stres dan kecemasan
  • Kurangi minum air putih sebelum tidur
  • Makan makanan rendah karbohidrat yang lebih kecil sebelum tidur
  • Membatasi asupan kafein, terutama di sore atau malam hari
  • Mengurangi penggunaan tembakau dan alkohol
  • Menjaga berat badan yang sehat
  • Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com