Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/12/2021, 21:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit Peyronie merupakan suatu kondisi ketika penis menekuk secara tidak normal saat mengalami ereksi.

Kondisi ini dapat menjadi salah satu penyebab langka disfungsi ereksi yaitu kesulitan seorang pria untuk mencapai atau mempertahankan dan ereksi.

Baca juga: 6 Gejala Penyakit Peyronie, Pria Perlu Tahu

Penyebab

Pada dasarnya, penyebab dari penyakit Peyronie tidak sepenuhnya dipahami. Namun, kondisi ini dapat dikaitkan dengan sejumlah faktor yang terlibat.

Menurut Medical News Today, umumnya penyakit Peyronie umumnya disebabkan oleh cedera berulang pada penis yang mungkin didapatkan saat berhubungan seks, aktivitas atletik, atau akibat kecelakaan.

Namun, penyakit Peyronie juga dapat muncul secara bertahap yang mungkin terkait dengan sifat bawaan atau kondisi kesehatan tertentu.

Faktor risiko

Berikut adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit Peyronie, yaitu:

  • Riwayat keluarga atau genetika
  • Memiliki gangguan jaringan ikat
  • Lanjut usia atau berusia 50-60 tahun
  • Menderita kondisi medis tertentu yang mungkin terkait
  • Merokok
  • Melakukan operasi prostat.

Gejala

Tanda dan gejala kondisi ini dapat muncul tiba-tiba atau berkembang secara bertahap.

Berdasarkan Medical News Today, berikut gejala umum penyakit Peyronie yang perlu Anda ketahui, meliputi:

Baca juga: Penis Bengkok

  • Jaringan parut seperti plak yang dapat dirasakan di bawah kulit penis sebagai benjolan datar atau pita jaringan keras
  • Penis melengkung ke atas atau ke bawah
  • Kesulitan mempertahankan ereksi
  • Penis menjadi lebih pendek
  • Mengalami nyeri penis dengan atau tanpa ereksi
  • Deformitas penis lainnya.

Segera hubungi dokter jika mengalami gejala di atas untuk segera mendapatkan perawatan dan mencegah kondisi menjadi lebih buruk.

Diagnosis

Melansir Mayo Clinic, diagnosis penyakit Peyronie dapat dilakukan dengan jenis pemeriksaan sebagai berikut:

  • Pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi adanya jaringan parut di penis
  • Pemeriksaan kelengkungan penis saat ereksi
  • USG atau tes lainnya untuk memeriksa penis Anda saat ereksi
  • Ultrasonografi untuk mendeteksi adanya jaringan parut, aliran darah ke penis dan kelainan lainnya.

Komplikasi

Berdasarkan Mayo Clinic, penyakit Peyronie yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi seperti:

  • Ketidakmampuan untuk melakukan hubungan seksual
  • Kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi
  • Kecemasan atau stres mengenai kemampuan seksual dan penampilan penis Anda
  • Masalah hubungan dengan pasangan
  • Kesulitan untuk mencapai kehamilan bersama pasangan
  • Mengurangi panjang penis
  • Sakit penis.

Baca juga: Waspadai Fraktur Penis, Cedera saat Pria Ereksi

Perawatan

Melansir Medical News Today, terdapat berbagai pilihan perawatan yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi penyakit Peyronie, meliputi:

  • Resep obat tertentu untuk meredakan gejala terutama kelengkungan pada penis
  • Iontophoresis, menggunakan sinyal listrik yang lemah untuk mentransfer obat melalui kulit
  • Melakukan terapi gelombang kejut atau traksi penis untuk memecah jaringan parut dan meregangkan penis
  • Operasi jika kondisi kelengkungan penis parah
  • Memperpendek atau memperpanjang satu sisi penis untuk menghentikan kelengkungan atau bengkok selama ereksi
  • Prosedur implan untuk membantu kemampuan ereksi dan mengurangi kelengkungan.

Selain itu, Anda dapat mengurangi gejala dengan perubahan gaya hidup tertentu seperti:

  • Kurangi konsumsi alkohol
  • Jangan merokok
  • Hindari obat-obatan terlarang
  • Rutin berolahraga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com