Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/12/2021, 11:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Adenoid atau kelenjar gondok adalah jaringan getah bening yang berada di saluran napas bagian atas antara hidung dan bagian belakang tenggorokan.

Adenoid sendiri mirip dengan amandel.

Kelenjar ini dapat menyebabkan masalah jika membesar.

Baca juga: Adenoiditis

Untungnya, adenoid bukan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh dan mereka umumnya dapat diobati dengan pengangkatan adenoid.

Penyebab

Kelenjar ini dimungkinkan tumbuh lebih besar ketika bayi tumbuh di dalam rahim.

Adenoid yang terinfeksi biasanya membesar, tetapi kembali ke ukuran normalnya saat infeksi mereda.

Namun, dalam beberapa kasus, kelenjar gondok tetap membesar bahkan setelah infeksi hilang.

Pembesaran kelenjar gondok juga bisa disebabkan oleh alergi. Beberapa anak memiliki kelenjar gondok yang membesar sejak lahir.

Gejala

Melansir Healthline, adenoid yang membesar dapat menyebabkan sejumlah gejala, seperti:

  • Hidung tersumbat
  • Masalah telinga
  • Lesu
  • Sakit tenggorokan
  • Kesulitan menelan
  • Pembengkakan kelenjar di leher
  • Masalah bernapas melalui hidung
  • Lem telinga atau otitis media dengan efusi (penumpukan cairan di telinga tengah, yang dapat menyebabkan masalah pendengaran)
  • Bibir pecah-pecah dan mulut kering
  • Sleep apnea
  • Pernapasan mulut terjadi sebagian besar pada malam hari, tetapi mungkin ada pada siang hari.

Baca juga: 5 Gejala Gondok yang Perlu Diwaspadai

Pernapasan mulut dapat menyebabkan gejala berikut:

  • Bau mulut
  • Bibir pecah-pecah
  • Mulut kering
  • Hidung meler atau hidung tersumbat terus-menerus.

Kelenjar gondok yang membesar juga dapat menyebabkan masalah tidur yang menyebabkan:

  • Gelisah saat tidur
  • Mendengkur keras
  • Sleep apnea.

Anak-anak dengan kelenjar gondok yang membesar juga berpotensi terkena infeksi telinga.

Diagnosis

Kelenjar gondok tidak dapat dilihat dengan melihat langsung ke dalam mulut.

Penyedia layanan kesehatan dapat melihatnya dengan menggunakan cermin khusus di mulut atau dengan memasukkan tabung fleksibel atau endsokop yang ditempatkan melalui hidung.

Tes untuk diagnosis meliputi:

  • X-ray tenggorokan atau leher
  • Studi tidur jika mengalami sleep apnea.

Perawatan

Banyak orang yang mengalami pembesaran adenoid hanya memiliki sedikit atau tanpa gejala dan tidak memerlukan pengobatan.

Baca juga: 9 Penyebab Gondok yang Perlu Diwaspadai

Kelenjar gondok menyusut seiring bertambahnya usia anak.

Dokter mungkin meresepkan antibiotik atau semprotan steroid hidung jika infeksi berkembang.

Pembedahan untuk mengangkat kelenjar gondok (adenoidektomi) dapat dilakukan jika gejalanya parah atau persisten.

Hubungi dokter segera jika anak mengalami kesulitan bernapas melalui hidung atau gejala lain dari adenoid yang membesar.

Komplikasi

Anak yang mengalami pembesaran adenoid dapat mengalami komplikasi berikut:

  • Otitis media dengan efusi atau lem telinga, infeksi telinga tengah dengan penumpukan cairan kronis yang dapat menyebabkan masalah pendengaran
  • Sleep apnea
  • Masalah pernapasan melalui hidung, yang menyebabkan pernapasan mulut berlebihan.

Pencegahan

Makan makanan sehat, cukup tidur, dan minum air putih yang cukup dapat menjaga sistem kekebalan berfungsi dengan baik dan membantu mengurangi risiko pembesaran adenoid.

Selain itu, kebersihan yang baik juga dapat membantu mencegah infeksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com