Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/03/2022, 09:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aldosteronisme primer adalah kondisi ketika kelenjar adrenal memproduksi terlalu banyak aldosteron, hormon penyeimbang kalium dan natrium dalam tubuh.

Kelebihan produksi aldosteron menyebabkan tubuh menahan lebih banyak natrium dan kehilangan kalium.

Dengan begitu, orang yang terkena masalah tersebut akan mengalami peningkatan tekanan darah.

Baca juga: Mengenal Ghrelin, Hormon yang Mengatur Sensasi Lapar dan Kenyang

Pasien dengan kondisi ini berada pada peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.

Penyebab

Aldosteronisme primer disebabkan karena kelebihan produksi aldosteron oleh kelenjar adrenal sendiri.

Hormon ini membantu mengatur keseimbangan tubuh air dan natrium serta volume darah dan tekanan darah.

Dalam beberapa kasus, aldosteronisme primer berasal dari tumor jinak di satu atau kedua kelenjar adrenal.

Pada kasus yang sangat jarang, aldosteronisme primer terjadi karena kelainan bawaan.

Gejala

Gejala utama yang dialami oleh penderita aldosteronisme primer adalah tekanan darah tinggi sedang sampai berat.

Tekanan darah tinggi ini seringkali resisten terhadap pengobatan obat dan disertai dengan kadar kalium yang rendah.

Gejala lainnya meliputi:

  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Kelemahan otot
  • Mati rasa
  • Kelumpuhan sementara sporadis.

Baca juga: 11 Cara Meningkatkan Hormon Endorfin Pereda Rasa Sakit dan Stres

Diagnosis

Dokter mendiagnosis aldosteronisme primer dengan mengukur kadar hormon seperti aldosteron dan renin bersama dengan elektrolit, termasuk natrium dan kalium.

Elektrolit adalah mineral yang membantu menyeimbangkan jumlah air dalam tubuh.

Dokter dapat merekomendasikan pengujian lebih lanjut untuk menyingkirkan dugaan tumor kelenjar adrenal dengan tes berikut:

  • Computerized tomography (CT) scan
  • Pencitraan resonansi magnetik (MRI).

Perawatan

Aldosteronisme primer biasanya diobati dengan obat-obatan seperti spirinolacone atau eplerenone yang menghalangi efek aldosteron.

Dokter juga merekomendasikan perubahan gaya hidup, seperti:

  • Sering berolahraga
  • Membatasi asupan alkohol
  • Mengurangi natrium dalam diet
  • Berhenti merokok.

Segera hubungi dokter jika merasakan gejala aldosteronisme primer atau ketika merasa mengalami tekanan darah tinggi.

Komplikasi

Aldosteronisme primer yang tidak diobati berpotensi menyebabkan tekanan darah yang meningkat ke level berbahaya. 

Baca juga: 8 Makanan untuk Meningkatkan Hormon Serotonin, Bikin Mood Lebih baik

Hal itu dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

Ketidakseimbangan elektrolit dan tekanan darah tinggi yang berkepanjangan meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti:

  • Serangan jantung atau gagal jantung
  • Detak jantung tak teratur
  • Gagal ginjal
  • Stroke
  • Kelumpuhan sementara, atau ketidakmampuan untuk bergerak.

Pencegahan

Tidak ada cara untuk mencegah aldosteronisme primer.

Memantau tekanan darah sesering mungkin dapat membantu menemukan masalah lebih dini dan mencegahnya sebelum menjadi lebih parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com