Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/03/2022, 17:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit membran hialin (HMD) adalah penyakit pernapasan pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur.

Penyakit ini terjadi ketika membran yang terdiri dari protein dan sel-sel mati melapisi alveoli menghambat pertukaran gas.

Penyakit membran hialin sekarang biasa disebut respiratory distress syndrome (RDS).

Baca juga: 4 Komplikasi Medis yang Sering Dialami Bayi Prematur

Penyebab

HMD terjadi ketika tidak ada cukup zat di paru-paru yang disebut surfaktan.

Surfaktan dibuat oleh sel-sel di saluran udara dan terdiri dari fosfolipid dan protein. 

Zat ini mulai diproduksi pada janin pada sekitar 24 hingga 28 minggu kehamilan, dan ditemukan dalam cairan ketuban antara 28 hingga 32 minggu.

Sekitar 35 minggu kehamilan, sebagian besar bayi telah mengembangkan jumlah surfaktan yang cukup.

Gejala

Meskipun mayoritas bayi yang mengidap HMD terlahir prematur, faktor lain dapat memengaruhi kemungkinan terkena penyakit ini, seperti:

  • Bayi laki-laki
  • Kelahiran bayi sebelumnya yang mengidap HMD
  • Persalinan Caesar
  • Asfiksia perinatal (kekurangan udara segera sebelum, selama atau setelah lahir)
  • Stres dingin (suatu kondisi yang menekan produksi surfaktan)
  • Infeksi perinatal
  • Kelahiran kembar (bayi kembar sering prematur)
  • Bayi dari ibu diabetes (terlalu banyak insulin dalam sistem bayi karena diabetes ibu dapat menunda produksi surfaktan)
  • Bayi dengan patent ductus arteriosus.

Baca juga: Penyebab dan Perawatan Bayi Prematur

Diagnosis

Diagnosis akan dilakukan dengan gambaran klinis dan rontgen dada, yang menunjukkan:

  • Penurunan volume paru
  • Tidak adanya timus
  • Infiltrat kecil.

Dalam kasus yang parah, hal ini menjadi berlebihan sampai batas jantung menjadi tidak terlihat.

HMD dapat didiagnosis dengan tes:

  • Sinar-X paru-paru
  • Gas darah atau tes untuk oksigen
  • Ekokardiografi (EKG).

Perawatan

Perawatan untuk penyakit membran hyaline antara lain:

  • Menempatkan tabung endotrakeal ke dalam tenggorokan bayi
  • Mesin pernapasan mekanis, untuk membantu pernapasan bayi
  • Oksigen tambahan
  • Continuous positive airway pressure (CPAP), untuk membantu menjaga saluran udara kecil di paru-paru tetap terbuka
  • Penggantian surfaktan dengan surfaktan buatan
  • Obat-obatan, uuntuk membantu menenangkan dan meringankan rasa sakit bayi selama perawatan.

Hubungi dokter segera jika anak memiliki gejala penyakit membran hialin.

Baca juga: Bayi Lahir Prematur: Penyebab dan Cara Mencegahnya

Komplikasi

Penyakit membran hialin dapat menyebabkan kebocoran udara dari jaringan paru-paru seperti:

  • Pneumomediastinum, kebocoran udara ke mediastinum (ruang antara dua kantung pleura yang berisi paru-paru)
  • Pneumotoraks, kebocoran udara ke dalam ruang antara dinding dada dan jaringan luar paru-paru
  • Pneumoperikardium, kebocoran udara ke dalam kantung yang mengelilingi jantung
  • Emfisema interstisial paru (PIE), kebocoran udara dan terperangkap di antara alveoli, kantung udara kecil di paru-paru
  • Penyakit paru-paru kronis, kadang-kadang disebut displasia bronkopulmonali.

Pencegahan

Cara terbaik untuk mencegah HMD adalah dengan mencegah kelahiran prematur.

Ketika kelahiran prematur tidak dapat dicegah, memberi ibu obat kortikosteroid sebelum melahirkan dapat menurunkan risiko dan tingkat keparahan HMD pada bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com