Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/05/2022, 10:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gastroenteritis adalah peradangan atau iritasi pada usus. Peradangan ini biasa disebut dengan flu perut, meski penyebabnya bukan influenza.

Kuman di perut yang berbeda biasanya menjadi penyebab gastroenteritis dan sumber dari gejala seperti diare, sakit perut, dan rasa mual di perut.

Baca juga: 4 Penyebab Gastroenteritis yang Perlu Diwaspadai

Penyebab

Gastroenteritis bisa disebabkan oleh bakteri, parasit, racun, dan virus.

Virus adalah penyebab paling umum dari gastroenteritis.

Norovirus sering menjadi penyebab orang dewasa, sementara rotavirus sering menjadi penyebab gastroenteritis pada anak-anak.

Virus ini kebanyakan menginfeksi lapisan usus kecil.

Ada banyak cara gastroenteritis dapat menyebar, seperti:

  • Kontak dengan seseorang yang memiliki virus
  • Makanan atau air yang terkontaminasi
  • Tangan yang tidak dicuci setelah pergi ke kamar mandi atau mengganti popok.

Gejala

Gejala utama gastroenteritis adalah diare.

Ketika saluran pencernaan terinfeksi selama gastroenteritis, banyak aktivitas dari virus menyebabkan diare.

Malabsorbsi terjadi karena penghancuran sel-sel usus yang disebut enterosit.

Virus juga dapat mengganggu reabsorpsi air dan menyebabkan diare sekretorik, yang menyebabkan tinja cair.

Gejala lainnya meliputi:

Baca juga: 5 Gejala Gastroenteritis yang Perlu Diwaspadai

  • Sakit perut (perut) atau kram
  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Sakit kepala dan tidak enak badan.

Diagnosis

Penyedia layanan kesehatan sering dapat mendiagnosis gastroenteritis dari gejala yang ditunjukkan.

Tetapi jika dokter mencurigai masalah lain yang lebih serius, untuk memastikan diagnosis, dokter dapat melakukan beberapa tes seperti: 

  • Sampel tinja
  • Sigmoidoskopi.

Perawatan

Ketika menderita gastroenteritis, penting untuk mencegah dehidrasi dengan cara:

  • Rutin minum air mineral dan rehidrasi oral jika perlu
  • Minum cairan perlahan-lahan dalam jumlah yang sering dan sedikit, minum terlalu banyak dan terlalu cepat dapat memperburuk mual.

Saat gejala mulai mereda, lakukan hal berikut:

  • Secara bertahap masukkan kembali makanan ke dalam pola makan seperti biasa
  • Mulailah dengan makanan hambar dan mudah dicerna seperti kerupuk, pisang, roti panggang, nasi, dan ayam
  • Hindari produk susu, kafein, dan alkohol sampai pemulihan selesai.

Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari saat Alami Flu Perut

Cari bantuan medis jika:

  • Muntah yang berlangsung lebih dari satu hari dan demam atau diare yang berlangsung lebih dari 2 hari
  • Muntah atau diare berubah menjadi berdarah atau lembek
  • Orang tersebut memiliki penyakit ginjal, hati, atau jantung dan harus membatasi asupan cairan
  • Orang tersebut mengalami sakit perut yang tiba-tiba dan parah
  • Ada gejala dehidrasi
  • Gejala tidak hilang setelah seminggu.

Komplikasi

Dehidrasi adalah komplikasi paling umum dari gastroenteritis.

Ketika gastroenteritis menyebabkan muntah atau diare, tubuh bisa kehilangan cairan dan elektrolit.

Jika tidak mengganti cairan dan elektrolit tersebut, pasien berisiko mengalami dehidrasi.

Ketika mengalami dehidrasi, tubuh tidak memiliki cukup cairan dan elektrolit untuk bekerja dengan baik.

Dehidrasi sangat berbahaya pada anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Tanpa pengobatan, dehidrasi dapat menyebabkan masalah serius seperti:

  • Kerusakan organ
  • Syok
  • Koma 
  • Kematian.

Baca juga: Flu Perut

Pencegahan

Melansir Healthline, berikut tips untuk mencegah gastroenteritis baik pada anak maupun orang dewasa:

  • Sering-seringlah mencuci tangan, terutama setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum menyiapkan makanan
  • Jangan berbagi peralatan dapur, piring, atau handuk jika ada anggota keluarga yang sakit
  • Jangan makan makanan mentah atau setengah matang
  • Cuci buah dan sayuran secara menyeluruh
  • Lakukan tindakan pencegahan khusus untuk menghindari air dan makanan yang terkontaminasi saat bepergian
  • Tanyakan dokter tentang kemungkinan vaksin rotavirus pada anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com