Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Kena Asap Rokok Rentan Penyakit

Kompas.com - 28/05/2008, 12:37 WIB

BAHAYA asap rokok memang tidak terbantahkan lagi bagi kesehatan.  Ancaman bukan hanya berlaku buat si perokok, tapi juga orang-orang di sekitarnya yang ikut menghirup asap rokok yang dikenal istilah second hand smoke (SHS) atau perokok pasif.  

Yang lebih mencemaskan, asap rokok juga ternyata menyebabkan ancaman kerugian lebih besar kepada anak-anak.  Menurut hasil sebuah penelitian terbaru para ilmuan dari Universitas Hongkong,  bayi dan anak-anak yang akrab bersama asap rokok menjadi rentan terhadap berbagai macam infeksi dan penyakit serius.

Laporan riset yang dimuat dalam website Tobacco Control (http://tobaccocontrol.bmj.com)  itu menyebutkan bahwa bayi dan anak-anak yang berada di lingkungan perokok tercatat 50 persen lebih sering berobat ke rumah sakit akibat penyakit infeksi. Riset  itu juga menyatakan, satu dari tiga  anak yang berjarak sekitar  tiga meter dari asap rokok pada awal masa-masa hidupnya kerap harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Dalam risetnya, para peneliti melibatkan 7,402 anak-anak di  Hong Kong yang lahir antara April hingga May 1997.  Para peneliti mengikuti perkembangan anak ini sejak lahir hingga usia 8 tahun.

Catatan penting lainnya dari riset ini adalah dampak asap rokok ternyata lebih berbahaya bagi anak-anak yang dilahirkan dengan berat badan kurang dari normal.  Anak-anak perokok pasif juga 75 persen lebih sering menjalani pengobatan penyakit seperti gangguan pernafasan dan meningitis.

Penulis riset, dari Universitas Hong Kong mengindikasikan mengihirup asap rokok atau menjadi perokok pasif membuat kekebalan tubuh menjadi lemah dan memicu timbulny penyakit pernafasan.

 "Risiko tambahan dari morbiditas yang parah dari gangguan pernafasan serta infeksi lainnya pada bayi yang terpapar asap rokok, sebagaimana halnya adanya kontak langsung asap rokok dengan saluran pernafasan, juga  berdampak pada sistem kekebalan,"  peneliti menyimpulkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com