Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Rahasia Diet Michael Phelps

Kompas.com - 18/08/2008, 11:01 WIB

TUBUH Michael Phelps memang tampak macho, ramping dan atletis segagah patung David yang diciptakan Michaelangelo. Namun siapa sangka, diet dan pola makan yang dijalani perenang fenomenal kelahiran Baltimore Amerika Serikat itu kedengarannya mungkin jauh dari sosoknya sebagai seorang juara dunia.

Seperti diberitakan berbagai media massa, peraih delapan medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu setiap harinya mengonsumsi sekitar 8.000 hingga 10.000 kalori setiap hari. Menu favorit yang tak pernah dilewatkannya adalah pizza dan pasta, selain ia juga rutin melahap sandwich isi telur ceplok.

Nah, bagaimana kalori sebanyak itu dapat membuatnya begitu "perkasa" sehingga  banyak kalangan mengakui Phelps sebagai atlet olimpiade paling sukses sepanjang sejarah Olimpiade? Berikut adalah pertanyaan dan jawaban seputar diet di balik kesuksesan Michael Phelps :

Bagaimana Phelps dapat melahap hingga 10.000 kalori setiap hari tetapi tubuhnya begitu ramping?

Tidak diragukan lagi bahwa Phelps dapat menghabiskan hampir satu ton makanan.  Namun para ahli percaya bahwa ia sebenarnya tidak mengonsumsi kalori sebanyak itu. Direktur Nutrisi Olahraga dari University of Pittsburgh, Leslie Bonci, MPH, RD, menyatakan bahwa melahap 10.000 kalori setiap hari adalah hal yang nyaris mustahil. "Untuk memenuhi kabutuhan 10.000 kalori dalam sehari,  Phelps tentu perlu makan terus-menerus sepanjang hari," ujarnya.

Bonci memperkirakan bahwa untuk mendukung postur setinggi 1,92 meter dengan bobot kira-kira 88 kg, Phelps memang membutuhkan kalori yang tak sedikit untuk aktivitasnya. Untuk program latihan ketat yang dijalaniya secara rutin, ia butuh sekitar 1.000 kalori per jam terutama saat berlari atau berlatih renang.  Bonci memperkirakan konsumsi kalori Phelps mendekati angka 6.000 kalori per hari.

Apa yang dimakan Phelps saat sarapan?

Komentator NBC, Bob Costas, pada suatu kesempatan pernah mengulas menu sarapan Phelps. Setiap pagi, perenang super yang berhasil melampaui rekor prestasi Mark Spitz  itu melahap tiga peket sandwich berisi telur ceplok, keju, selada, tomat, bawang goreng, mayones.  Ia lalu melahap omelet, semangkuk bubur jagung, tiga lembar roti panggang Prancis bertabur gula dan tiga pancake bertabur chocolate-chip.

Tanpa mengetahui secara detail porsi, resep serta bahan-bahan dalam menu tersebut, sarapan Phelps diperkirakan bernilai sekitar 3.000 kalori, di mana setengahnya berasal dari karbohidrat, 35 persennya lemak dan 15 persennya adalah protein.

Menurut panduan diet yang direkomendasikan para ahli, menu Phelps tidaklah buruk bila dilihat dari distribusi nutrien penting untuk  kompetisi. Itu pun dengan asumsi bahwa roti yang dimakan terbuat dari gandum murni, kejunya rendah lemak , dan lemak yang dipakai menggoreng telur juga menyehatkan.  Bonci menyarankan, penambahan buah-buahan dalam menu sarapan dapat memperbaiki profil nutrisi dari sarapan tersebut.

Apakah buruk mengonsumsi makanan tinggi lemak, meski berat badan Anda tidak bertambah?

Para atlet pada dasarnya memerlukan diet dengan kandungan karbohidrat yang tinggi dan lemak yang sehat untuk menyuplai kebutuhan energi saat berkompetisi. "Atlet perlu lemak tetapi mereka  harus selektif dalam pemilihan jenisnya. Bila memungkinkan, pilihlah makanan dengan kadar lemak tak jenuh (unsaturated fat) seperti minyak zaitun atau canola oil, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian," kata Bonci.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com