Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-Usul Gigi Palsu Dan Pengobatan Gigi

Kompas.com - 20/10/2008, 22:06 WIB

PADA 1700 Sebelum Masehi orang Babilonia telah menggunakan perak dan emas untuk membuat gigi palsu. Mumi orang Mesir kuno juga diketahui telah menggunakan gigi palsu. Bangsa Etruscan (di Itali dan Eropa Selatan) yakni nenek moyang Bangsa Romawi telah memiliki kemampuan menambal gigi berlubang.

Catatan tertulis tentang upaya medis menambal gigi sehingga tidak perlu mencabut gigi yang setengah membusuk dilakukan Scribonius Largus (14-54 Masehi) pada tahun 47. Dia menyarankan untuk memotong gigi busuk dengan pisau tidak akan terasa sakit.

Penggunaan emas untuk menambal gigi dilakukan Giovanni Arcolani tahun 1493.

Metode lain menggunakan gading sebagai bahan pembuat gigi palsu dirintis tahun 1700 oleh para ahli medis Jerman sekitar tahun 1700. Bahan baku utama adalah gading gajah dan taring walrus. Meski demikian, gigi palsu menggunakan gigi mayat manusia juga dipakai.

Gigi palsu berbasis porselin diperkenalkan pertama kali di Prancis tahun 1744.

Set gigi palsu dalam satu plat diperkenalkan oleh seorang pandai besi asal London bernama Claudius Ash tahun 1845. Gigi palsu lengkap itu dibuat berbahan emas 18 karat. Gigi palsu itu dilengkapi pegas dan engsel agar dapat digunakan pada pelbagai ukuran mulut manusia. Bisnis milik Ash terus berkembang sejak tahun 1829 dan sekarang dikenal sebagai Plandent Group.

(Iwan Santosa, disarikan dari The Book of Origins, karya Trevor Homer, Penguin Books, London, 2007)   

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com