Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Daerah Belum Siap Terapkan INA-DRG

Kompas.com - 26/02/2009, 17:14 WIB

JAKARTA, KAMIS - Sebagian besar pengelola rumah sakit daerah hingga kini belum siap menerapkan pembiayaan dengan sistem paket (Indonesia Diagnosis Related/INA-DRG) dalam penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
    
"Sampai sekarang, 80 persen rumah sakit belum siap," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi Rumah Sakit Daerah Se-Indonesia (ARSADA) Hanna Permana di Jakarta, Rabu.

Menurut Hanna, pengelola rumah sakit daerah umumnya belum memiliki cukup sumber daya manusia terlatih dan perangkat lunak yang sesuai untuk mengaplikasikan sistem data INA-DRG.

"Karena piranti lunak yang ada tidak memadai, sistem yang sudah diberikan Departemen Kesehatan tidak bisa diterapkan," katanya.

Ia menambahkan, masalah itu kebanyakan dialami rumah sakit-rumah sakit yang berada di kota-kota kecil di wilayah Papua, Kalimantan, Bengkulu, Padang, Natuna dan Aceh.

Hanna mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan masalah itu ke Departemen Kesehatan.

ARSADA, lanjut dia, mengusulkan agar pemerintah memberikan bantuan perangkat lunak yang memadai kepada pengelola rumah sakit daerah yang tidak mampu menyediakan perangkat lunak untuk menerapkan aplikasi sistem INA-DRG.

Dia juga berharap pemerintah memperbanyak kegiatan pelatihan pelaksanaan INA-DRG bagi pengelola dan praktisi di rumah sakit daerah.

INA-DRG atau yang juga disebut "Case Mix" adalah sistem pembayaran pelayanan kesehatan dalam bentuk paket yang besarnya ditentukan berdasarkan klasifikasi jenis penyakit dan prosedur atau tindakan pelayanan di rumah sakit sesuai dengan tipe rumah sakit dan kelas perawatan. Penerapan sistem ini memerlukan dukungan sumber daya manusia dan perangkat lunak yang memadai.
    
Sebelumnya pemerintah menargetkan sistem INA-DRG bisa diterapkan dalam program Jamkesmas awal tahun 2009 namun hingga saat ini belum bisa direalisasikan karena keterbatasan kemampuan rumah sakit daerah yang terlibat dalam program pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com