Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Beri Jackson Obat Tidur

Kompas.com - 29/07/2009, 04:34 WIB

los angeles, Senin - Informasi tentang penyebab kematian Michael Jackson muncul sedikit demi sedikit. Informasi terbaru muncul dari sumber kantor berita Associated Press di kepolisian, Senin (27/7). Sumber yang enggan disebutkan namanya itu mengaku, Jackson meninggal setelah dokter pribadinya menyuntikkan anestesi dosis kuat ke dalam pembuluh darah Jackson untuk membantunya tidur.

Tim penyelidik menduga, anestesi itulah yang menyebabkan kematian Jackson yang rutin mendapat suntikan anestesi propofol itu. Dokter pribadinya akan langsung memberikan suntikan anestesi itu tiap kali Jackson hendak tidur. Tetesan infus obat anestesi itu kemudian dihentikan jika Jackson ingin bangun tidur.

Pada hari kematian Jackson, 25 Juni 2009, Dr Conrad Murray (dokter pribadi Jackson) menyuntikkan propofol ke pembuluh darah Jackson dengan infus. Namun, pengacara Murray, Edward Chernoff, menyangkal kliennya telah memberikan atau menyuntikkan obat yang membuat Jackson meninggal.

Hingga kini hasil pemeriksaan kandungan racun belum muncul. Namun, tim penyelidik berasumsi bahwa propofol-lah yang menjadi penyebab utama jantung Jackson berhenti berdenyut. Sampai saat ini penyelidik yakin Jackson mengonsumsi propofol sejak dua tahun lalu. Penyelidik saat ini juga menyelidiki jumlah dokter yang pernah memberikan obat itu kepada Jackson.

Tersangka utama

Kini Murray menjadi tersangka tunggal kematian Jackson, tetapi ia belum terbukti sebagai pelaku. Murray menjadi dokter pribadi Jackson sejak Mei lalu dan sedianya diminta menemani Jackson dalam serangkaian konser London. Selama ini Murray tinggal dengan Jackson di kediaman Jackson di Los Angeles.

Beberapa pekan sebelum meninggal, kamar Jackson juga dipenuhi tabung oksigen dan infus. Kamar tidur Jackson dalam kondisi yang berantakan. Pakaian tersebar di mana-mana. Suhu ruangan pun sangat panas karena Jackson dilaporkan kerap merasa kedinginan. (AP/LUK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com