Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian Ibu dan Anak Meningkat

Kompas.com - 08/12/2009, 21:57 WIB

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Angka kematian bayi (AKB) dan ibu melahirkan di Provinsi Bangka Belitung (Babel) terus meningkat setiap tahun karena kurang optimalnya pelayanan di Puskesmas.

"Kami menyayangkan angka kematian ibu dan bayi meningkat setiap tahun akibat minimnya pelayanan di Puskesmas," kata dr Rike Tjitanyng, ketua Komisi IX DPR RI dalam kunjungan kerjanya di Pangkalpinang, Selasa (8/12).

Pada 2006, AKB sebesar 6,04/1.000 kelahiran dan angka kematian ibu melahirkan mencapai 126 orang, pada 2007 AKB mencapai 6,91 dengan angka kematian ibu melahirkan mencapai 189 orang, dan pada 2008 AKB mencapai 8,11.

"Kematian ibu melahirkan disebabkan karena jauhnya sarana kesehatan yang harus ditempuh masyarakat, sehingga sebagian masyarakat enggan ke rumah sakit, yang beresiko jika melahirkan tidak ditangani tenaga medis," ujarnya.

Pembangunan RSUP Babel diharapkan menyediakan fasilitas untuk masyarakat biasa seperti kamar kelas tiga dan memberikan pelayanan yang baik kepada pasien, karena saat ini sedang penggodokan Undang-undang Kesehatan tentang perlindungan pasien.

"Sebelum UU Kesehatan ini disahkan pemda harus menyediakan fasilitas kesehatan untuk masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah," ujarnya.

Gubernur Babel, Eko Maulana Ali mengatakan, dari beberapa target di bidang kesehatan, Babel belum mencapai target seperti dokter spesialis, bidan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan masyarakat.

Saat ini Pemprov Babel dalam tahap rencana pembangunan RSU Provinsi Babel dan sekarang ini Babel baru memiliki tujuh RSUD di kabupaten/kota, dua RS swasta, satu RS Jiwa, 12 rumah bersalin, 54 puskesmas, 17 puskesmas rawat inap dan 108 polindes.

"Sedangkan tenaga dokter baru Babel baru memiliki 277 dokter umum, tujuh dokter kandungan, tujuh dokter anak, enam dokter penyakit dalam, tiga dokter bedah, empat dokter THT, empat dokter syaraf dan 41 dokter gigi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com