Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Besar Risiko Osteoporosis pada Kita?

Kompas.com - 10/01/2010, 12:32 WIB

KOMPAS.com - Osteoporosis, atau sering dikenal sengan penyakit keropos tulang, adalah kondisi terjadinya  pelemahan dan perapuhan tulang akibat berkurangnya kalsium dan mineral lainnya dari tulang. Tulang menjadi mudah patah pada penggunaan normal atau bila jatuh terpeleset, misalnya. Osteoporosis terjadi perlahan-lahan dan tanpa gejala awal, sehingga tidak disadari  akhirnya terjadi patah tulang. Patah tulang sering terjadi pada tulang belakang, tulang panggul, dan pergelangan tangan.

Menurut penelitian, sekitar 40 persen penderita osteoporosis mungkin mengalami fraktur (patah tulang) karena kerapuhan tulangnya. Setengah dari penderita fraktur ini mengalami cacat jangka panjang dan sekitar 20 persennya akan meninggal dalam waktu satu tahun sejak patah tulang. Angka-angka statistik tersebut menunjukkan betapa osteoporosis ini harus dicegah dan ditangani dengan baik.

Seberapa besar risiko kita?
Wanita:
Empat kali lebih rentan osteoporosis karena beberapa faktor, seperti massa tulang lebih kecil atau asupan kalsium sejak usia remaja yang lebih sedikit. Turunnya estrogen saat menopause juga mengakibatkan proses deposisi kalsium di tulang menurun.

Usia: Mulai 30 tahun ke atas, proses perapuhan tulang dimulai, sehingga kita berisiko kehilangan tulang hampir 1 persen setiap tahunnya.

Bentuk tubuh: Orang yang kurus sekali tentu massa tulangnya lebih kecil daripada yang normal berat badannya. Begitu juga degnan orang yang memiliki rangka tubuh kecil.

Ras: Orang Asia dan Kaukasia lebih rentan terkena osteoporosis daripada orang Amerika Latin dan Afrika.

Riwayat keluarga: Selain faktor genetik atau keturunan, kebiasaan makan juga umumnya mengikuti pola makan orangtua.

Aktivitas fisik: Jarang olahraga dan bekerja tanpa tenaga fisik, bisa memperlemah tulang. Olahraga yang menumpu berat badan, seperti berjalan, angkat beban, senam, bahkan berdansa, bisa memperkuat tulang.

Asupan kalsium: Kurang asupan kalsium sebelum usia 30-35 tahun menyebabkan tulang kurang rapat densitasnya. Setelah usia itu, asupan kalsium yang kurang dapat mempercepat proses osteoporosis.

Konsumsi obat-obatan tertentu: Obat seperti hormon steroid dan tiroid dapat mempercepat kerapuhan tulang.

Kebiasaan merokok: Bisa mempercepat osteoporosis pada pria dan wanita. Selain itu, merokok menurunkan kadar estrogen pada wanita, sehingga risiko osteoporosis juga meningkat.

Pecandu alkohol: Golongan ini umumnya mengalami gangguan gizi, sehingga mudah terkena osteoporosis.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com