Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Rokok untuk Perokok Pasif Kedua

Kompas.com - 11/02/2010, 19:41 WIB

KOMPAS.com - Efek rokok memang sungguh buruk, tak hanya bagi si pengisap, tetapi juga untuk perokok pasif pertama dan kedua. Perokok pasif pertama adalah orang yang kebetulan berada satu ruangan dengan perokok dan ikut menghirup asapnya. Sedangkan perokok pasif kedua adalah orang lain yang terkena residu asap rokok tersebut melalui pakaian, rambut, mobil, atau apa pun yang terkena hembusan asap tersebut.

Menurut para peneliti, residu asap rokok bisa sangat berbahaya untuk anak-anak yang mungkin akan menjilat atau menyentuh permukaan benda-benda yang terpapar asap tersebut.

Para peneliti di Lawrence Berkley National Laboratory di California ini mempelajari nikotin yang terserap di materi di dalam ruangan, atau interior di dalam mobil perokok. Hasilnya menunjukkan bahwa menghindar dari ruangan dimana banyak orang sedang merokok tidak cukup melindungi kesehatan Anda.

Dr Hugo Destaillats, seorang ahli kimia lingkungan yang tergabung dalam studi tersebut, mengatakan, "Karena kontak berulang dengan permukaan -seperti pakaian, kulit, perabotan- dan debu, bayi dan anak-anak akan terkena risikonya."

Penemuan yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Scientists ini, menyarankan agar Anda sebisa mungkin tidak menyentuh karpet tua, kursi, tirai, atau benda-benda lain yang mungkin sudah terpapar tembakau.

Untuk Anda yang merokok, ubahlah sikap Anda yang egois. Jangan lagi merokok di ruang tertutup (termasuk di dalam kendaraan umum), atau ruang terbuka bila memang masih ada orang di sekitar Anda. Setiap orang berhak atas udara yang bersih, jadi hargailah mereka!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com