Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolaborasi Desainer dan Pengrajin Batik Kudus

Kompas.com - 26/03/2010, 15:49 WIB

KOMPAS.com - Perkumpulan para pecinta kain khas Nusantara, Rumah Pesona Kain,  kembali menggelar kegiatan rutin peragaan busana. Kali ini tema yang diangkat "Ngunjuk Teh & Batik Kudus", mengambil lokasi di rumah makan Miradelima, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (25/3/2010) lalu.

Karakter khas perkumpulan ini adalah menjembatani pengrajin kain dan batik dengan para desainer ternama. Pengrajin yang dianggap potensial dan memiliki warisan kain dan batik bernilai sejarah tinggi, mendapat kesempatan untuk memamerkan produknya. Tak hanya itu, para desainer juga turut terlibat aktif dalam mengembangkan kain dan batik dalam desain gaya busana kekinian.

"Kain batik langsung didatangkan dari pengrajin, kali ini dari Kudus. Selain membuat batik klasik, pengrajin juga dibina untuk memproduksi batik dengan pengembangan motif yang bisa diaplikasikan dalam desain busana kekinian," papar Ade Krisnaraga Syarfuan, Pembina Batik Kudus dari Perkumpulan Rumah Pesona Kain kepada Kompas Female.

Barli Asmara menjadi salah satu perancang muda yang turut berkontribusi dalam misi pelestarian batik Kudus ini. Dengan menggunakan bahan batik Kudus bermerek Muria, Barli mengenalkan desain busana "Etnik Chic". Batik menjadi lebih apik digunakan kaum muda seperti yang diperagakan dalam acara bernuansa Kudus ini. Pemilik brand Muria, Yuli Astuti, juga didatangkan langsung untuk memperagakan proses membatik.

Kain batik Kudus tersedia dalam variasi harga mulai Rp 250.000 untuk batik motif modifikasi. Seperti motif Dlorong Kembang, Kapal Tandas, dan variasi desain motif batik lain yang dikembangkan Yuli.

Peragaan busana dan pameran kain batik merupakan bagian dari rangkaian program pembinaan Batik Kudus sepanjang 2010. Batik kuno klasik bernilai hingga jutaan rupiah juga dipamerkan untuk mempopulerkan batik Kudus yang sempat tenggelam puluhan tahun. Batik motif Buket Susimoyo, misalnya, dipamerkan pula saat itu. Kain panjang pagi sore khas Kudus ini sudah dikenal sejak 1940.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com