Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lupa, Demensia, dan Amnesia

Kompas.com - 10/04/2010, 07:05 WIB

Surat keterangan dokter terkait Nunun Nurbaeti Daradjatun  yang berkali-kali alpa datang ke persidangan kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Miranda Goeltom segera menarik perhatian. Betapa tidak?

Dalam surat keterangan itu disebutkan, perempuan tokoh kunci kasus itu menderita penyakit lupa berat. Belakangan, jawaban ”lupa” dari saksi kasus-kasus korupsi kerap membuat hakim jengkel.

Dalam kehidupan sehari-hari, melupakan sesuatu dianggap hal biasa. Lupa nama seseorang yang menyapa kita di jalan, lupa di mana menaruh kunci, atau lupa apa yang baru saja hendak dikerjakan. Namun, ternyata persoalan lupa tidaklah sesederhana yang kita bayangkan. Sebaliknya, sungguh rumit, sekompleks sistem otak manusia.

Fungsi dasar otak, antara lain melihat, merasa, meraba, bergerak, keseimbangan, mendengar, dan pengaturan fungsi organ tubuh. Adapun fungsi luhur otak mencakup intelektual kognitif, ingatan, perilaku, dan emosi.

Otak memiliki sekitar 100 miliar sel dengan kecepatan berkembang neuron atau sel otak 50.000-100.000 per detik. Sebagiannya akan mati. Sel-sel mengatur diri menjadi kluster. Kluster yang rapat disebut modul, sedang kluster yang menjalin hubungan komunikasi dengan modul lain disebut sirkuit.

Spesialis saraf sekaligus Koordinator Klinik Memori di Siloam Hospitals Lippo Karawaci, Rocksy Fransisca, mengatakan, fungsi memori terdapat dalam hipokampus, komponen fungsional sistem limbik.

Hipokampus memegang peranan penting dalam menghubungkan dan sebaliknya mengirimkan informasi ke hipotalamus guna membantu mengatur informasi yang akan dipelajari. Jika hipokampus mengalami kerusakan, seseorang sulit menyimpan informasi baru. Tidak berarti fungsi ingatan berada di titik tertentu

lantaran sistem otak berbentuk sirkuit. ”Jika bagian lain terganggu, ingatan ikut terganggu,” ujarnya.

Penyebab lupa

Penurunan daya ingat disebabkan banyak faktor, antara lain gangguan organik di otak, tekanan psikologis, dan gangguan lain (gula dan oksigen).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com