Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Jangkung, Anak Lebih Sehat

Kompas.com - 21/04/2010, 11:55 WIB

KOMPAS.com — Adakah hubungan antara kesehatan anak dan tinggi badan seorang ibu? Ternyata ada. Menurut peneliti, para ibu di negara-negara miskin yang bertubuh tinggi akan melahirkan anak yang lebih sehat, punya angka harapan hidup lebih tinggi di masa balita dan mewarisi tinggi badan ibunya.

Kaitan antara tinggi badan dan kesehatan ini baru pertama kali diteliti oleh Dr SV Subramanian dari Harvard School of Public Health. Ia dan timnya menganalisis data dari 54 negara berkembang yang dihimpun antara tahun 1991 dan 2008 dan mendapatkan 3 juta kelahiran dari wanita berusia 15-49 tahun.

Para responden dibagi ke dalam lima kategori tinggi badan, mulai dari 121 cm yang terpendek hingga lebih dari 160 cm untuk yang tertinggi. Secara umum, 12 persen anak dalam penelitian ini meninggal sebelum mereka berusia lima tahun. Kebanyakan adalah anak yang berasal dari ibu dalam kelompok pendek.

Anak-anak yang lahir dari ibu yang termasuk kerdil memiliki risiko kematian 40 persen lebih tinggi dibandingkan dengan anak dari kelompok ibu yang jangkung. Demikian menurut laporan peneliti yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association.

Anak-anak yang lahir dari ibu dari kelompok pendek juga cenderung lahir dengan berat badan kurang dan memiliki tinggi badan pendek. "Tinggi badan ibu juga faktor yang penting untuk menentukan tinggi badan anak, lebih besar pengaruhnya dari pendidikan dan penghasilan ibu," tulis peneliti.

Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa nutrisi yang baik pada masa remaja dan menunda pernikahan serta kehamilan akan membuat remaja putri memiliki tinggi badan lebih.

Subramanian menjelaskan, tinggi badan seseorang merefleksikan nutrisi dan lingkungan yang didapat seseorang dalam tahun-tahun awal kehidupannya. "Informasi ini bisa menjadi pertimbangan untuk menentukan desan dan target program nutrisi, khususnya untuk anak perempuan dan remaja," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com