Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahasa Indonesia Menjadi Momok

Kompas.com - 28/04/2010, 16:05 WIB

Kuningan, Kompas - Mata ujian Bahasa Indonesia menyebabkan sebagian besar siswa SMA tidak lulus ujian nasional (UN). Bahkan, akibat sulitnya soal Bahasa Indonesia, beberapa siswa mendapatkan nilai di bawah 2,00.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan Muljana mengatakan, dari 45 siswa SMA di Kuningan yang tidak lulus, 44 siswa di antaranya tidak lulus karena nilai Bahasa Indonesia di bawah standar kelulusan 4,00. Nilai ujian Bahasa Indonesia sembilan siswa bahkan ekstrem, yakni di bawah 2,00. Padahal, nilai mata pelajaran yang lain bagus dan melebihi standar kelulusan.

"Kami sempat tidak percaya sehingga kami mengecek ulang dan bertanya kepada pihak yang memeriksa (Universitas Pendidikan Indonesia Bandung). Hasilnya memang benar, tidak ada kesalahan pemeriksaan," ujar Muljana, Selasa (27/4).

Hal serupa terjadi di Kota dan Kabupaten Cirebon. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Cirebon Anwar Sanusi menjelaskan, pelajaran Bahasa Indonesia mendominasi ketidaklulusan 53 siswa SMA di Kota Cirebon. Salah satu contohnya adalah SMAN 1 Dukupuntang. Dari 30 siswa yang tak lulus, 22 siswa tidak lulus karena nilai ujian Bahasa Indonesia di bawah 4,00.

Meski belum ada kajian dan evaluasi tentang soal UN Bahasa Indonesia, pihak sekolah menilai materi soalnya lebih sulit daripada soal tahun 2009. Perasaan grogi dan belum siapnya siswa menghadapi ujian, mengingat Bahasa Indonesia menjadi salah satu pelajaran yang diujikan pada hari pertama, diduga menjadi penyebab mereka gagal menjawab soal dengan benar.

Para guru yang menampung keluhan siswa mengatakan, soalnya lebih sulit daripada soal-soal uji coba (try-out) dan pra-UN yang digelar sekolah. Lembar soal ujian Bahasa Indonesia pun tebal sehingga membuat siswa grogi lebih dulu.

Teliti

Guru Bahasa Indonesia SMAN 2 Tasikmalaya, Dian Widiawati, menuturkan, sebenarnya soal Bahasa Indonesia pada ujian itu tidak terlalu sulit asalkan siswa teliti membacanya sebelum memilih jawaban.

"Soal Bahasa Indonesia dikatakan susah, tidak, dikatakan gampang, juga tidak. Malah sebenarnya, dibandingkan dengan soal pada uji coba, soal UN relatif tidak lebih sulit. Anak hanya perlu jeli membaca soal saja," katanya.

Tidak jeli membaca, malas membaca soal dengan lengkap, atau bahkan menganggap enteng soal akan mengecoh siswa. Sebab, pilihan jawaban yang tersedia hampir sama. Andai saja mengetahui kata kunci untuk menjawab soal, siswa tidak akan terjebak pilihan jawaban yang ada.

Siswa SMAN 5 Tasikmalaya, Melinda, mengakui, pilihan jawaban pada soal Bahasa Indonesia hampir sama sehingga siswa kemungkinan terjebak dalam menjawab. "Kami bingung menjawab soal karena pilihan jawaban yang tersedia mirip-mirip," ujarnya.

Ke depan, kata Dian, guru harus memberikan soal-soal latihan yang karakternya mirip dengan soal UN agar siswa terbiasa. (THT/ADH)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com