Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stimulasi yang Mencerdaskan

Kompas.com - 11/05/2010, 15:00 WIB

Kompas.com - Jumlah percabangan saraf (sinaps) di otak bayi akan bertambah atau berkurang tergantung apakah otak diberi stimulasi atau tidak. Untuk merangsang perkembangan anak, orangtua bisa melakukannya melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan, mulai dari bermain "ciluk-ba", hingga mengajak anak melakukan kegiatan luar ruang.

Menurut dr. Koesnadi Rusmil, Sp.A (K) ahli tumbuh kembang anak dari RS Hasan Sadikin Bandung, usia 0-5 tahun merupakan periode emas untuk tumbuh kembang anak. "Pada periode ini anak bisa dirangsang untuk mencapai kecerdasan yang lebih tinggi," paparnya dalam acara media edukasi yang diadakan oleh Frisian Flag di Jakarta beberapa waktu silam. Lebih lanjut, ia menguraikan kegiatan apa saja yang bisa dilakukan orangtua untuk menstimulasi perkembangan otak anak.

Usia 0-3 bulan
Stimulasi dilakukan dengan mengupayakan rasa aman, nyaman, dan menyenangkan.  Antara lain dengan memeluk, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, dan berbicara. Anda juga bisa merangsang indera penglihatan dan pendengaran dengan cara membunyikan mainan berbunyi atau berwarna mencolok.

Usia 3-6 bulan
Di usia ini stimulasi ditambah dengan bermain "cilukba". Bayi dirangsang untuk tengkurap, telentang, bolak- balik, serta duduk.

Usia 6-9 bulan
Ajak anak bersalaman, memanggil namanya, dibacakan dongeng, serta dirangsang untuk berdiri.

Usia 9-12 bulan
Rangsang kreativitasnya dengan cara mengajak ia bermain balok atau memasukkan mainan ke wadah. Ajar anak menyebut mama-papa, ibu-ayah, atau kakak.

Usia 12-18 bulan
Biarkan anak berlatih mencorat-coret dengan pensil warna, bermain boneka, belajar berjalan, menendang bola, serta menggunakan alat makan.

Usia 18-24 bulan
Anak distimulasi dengan menanyakan, menyebutkan, dan menunjukkan bagian tubuh, mengenal nama binatang dan benda-benda di sekitar rumah. Rangsang kecerdasan bicara anak dengan mengajaknya bicara tentang kegiatan sehari-hari atau kegiatan mendongeng.

Usia 2-3 tahun
Ajari anak mengenal konsep ukuran besar dan kecil, di dalam dan luar, mengenal warna, menyebutkan nama teman-temannya. Anak juga sudah bisa diajari menggunakan toilet (toilet training).

Usia 3-4 tahun
Setelah usia tiga tahun, kegiatan stimulasi diarahkan untuk mempersiapkan anak memasuki dunia sekolah. Misalnya mengajari anak memegang pensil atau mewarnai gambar. Orangtua juga bisa menjadikan kegiatan makan bersama sebagai sarana untuk mengenalkan balita pada variasi makanan dan membiasakan keterampilan makan yang baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com