Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Buruk Picu Serangan Jantung?

Kompas.com - 18/05/2010, 14:26 WIB

KOMPAS.com — Tidak jarang kita dikejutkan oleh berita kematian teman atau kerabat yang sebelumnya terlihat sehat-sehat saja. Kebanyakan kematian mendadak itu terjadi ketika mereka sedang tidur. Penyebab pastinya masih misterius, tetapi sebagian besar disebabkan abnormalitas elektrik jantung bawaan yang disebut sindrom brugada.

Kematian mendadak saat tidur biasanya terjadi pada fase tidur REM, yakni tahap ketika seseorang berada pada tidur yang dalam dan bermimpi. Menurut Dr Robert Basner, Direktur Sleep Center dari Columbia University, Amerika, yang menyebabkan kematian bukanlah mimpinya, tetapi faktor kelainan jantungnya.

Pada tahap REM, detak jantung cenderung kurang stabil sehingga cukup berbahaya untuk pasien yang jantungnya bermasalah. "Bila Anda menderita penyakit jantung, tidur REM sangat berisiko," kata Basner. Namun, serangan jantung bukan cuma terjadi saat kita tertidur. Tidur adalah waktu yang dibutuhkan tubuh untuk beristirahat dan meregenerasi sel. "Tetap terjaga bukan solusi untuk menghindari serangan jantung," kata Basner.

Sindrom brugada lebih banyak terjadi di Asia Tenggara dan lebih sering terjadi pada laki-laki usia muda (30 tahun). Sebenarnya kelainan bawaan pada sistem elektrik jantung ini bisa diketahui dengan pemeriksaan irama jantung atau EKG (elektrokardiografi). Oleh karena itu, bila ada riwayat keluarga yang mengalami mati mendadak saat tidur, sangat disarankan agar Anda juga melakukan pemeriksaan EKG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com