Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI: IDI Jangan Lindungi Anggotanya

Kompas.com - 10/06/2010, 17:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Hadi Supeno, meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk tidak melindungi anggotanya dalam dugaan kasus malpraktik yang dilakukan dokter berinisial IB di RS Indra Sari, Riau.

"IDI terkesan protektif dan melindungi anggotanya yang diduga melakukan malpraktek," ujarnya, Kamis (10/6/2010), di kantor KPAI, Jakarta.

Ia berujar IDI itu seharusnya sigap mengatasi permasalahan seperti ini. "Tugas IDI kan untuk meningkatkan kualitas dokter, bukan untuk menutupi kesalahan dokter," ungkapnya dalam jumpa pers di kantor KPAI.

Selain itu, Hadi Supeno juga mengkritisi kinerja Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDI) yang dinilai juga terlalu protektif dan tidak jemput bola dalam mengatasi masalah. "Banyak pihak yang terlibat dalam kasus ini. Tapi yang penting hak anak jangan sampai dilewatkan, kasihan kan dia harus ke sana kemari selama dua tahun bersama keluarganya untuk meminta tanggung jawa," ungkap Hadi Supeno.

Adapun, kasus ini bermula saat Ellyna Fitri pada Juli 2008 mengalami sakit yang kemudian didiagnosa dokter berinisial IB di RS Indra Sari, Riau sebagai sakit typus. Namun, dokter IB itu melakukan operasi tanpa meminta izin keluarga dengan memotong usus sang anak sepanjang 6 cm dengan alasan Elly sakit usus buntu.

Namun, akibat operasi tersebut kondisi Elly semakin parah hingga mengalami infeksi usus yang membuat ususnya dipotong lagi sepanjang 29 cm di RS Awal Bros Pekanbaru.

Segala upaya sudah dilakukan keluarga termasuk melaporkan kejadian ini ke IDI tingkat kabupaten hingga pusat namun belum juga direspon. Selain itu, pihak Polda Riau juga menghentikan kasus ini karena dianggap tindakan dokter IB bukan tindakan pidana. Meski demikian, keluarga tetap berusaha membongkar kasus ini dengan meminta bantuan kepada KPAI, Menkes, dan Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com