Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Radiasi dari Alat Pemindai Kesehatan

Kompas.com - 15/06/2010, 07:55 WIB

Kompas.com - Setiap kali melewati alat pemindai keamanan di bandara, ada perasaan waswas terkena radiasi. Begitu pula ketika menggunakan telepon genggam, peralatan dapur seperti microwave, atau sekadar melewati kawasan jaringan listrik tegangan tinggi. Memang benar jika ada kemungkinan kita terkena radiasi, tetapi ancaman radiasi yang terbesar justru ketika kita terlalu banyak menggunakan alat-alat medis.

Menurut penelitian di AS yang dipublikasikan Associated Press, Senin (14/6), kasus radiasi dari alat-alat medis paling banyak terjadi di AS dibandingkan negara lain di dunia. Radiasi yang terlalu banyak meningkatkan ancaman kanker. Ancaman itu kian meningkat karena semakin banyak orang yang meminta hasil tes melalui alat-alat pemindai kesehatan, antara lain dengan sinar-X atau CT scan, terlalu dini.

Ahli radiologi Steven Birnbaum mengatakan, sinar-X atau CT scan digemari karena bisa memberikan hasil yang cepat dan sangat rinci dibandingkan dengan magnetic resonance imaging (MRI) yang tanpa radiasi.

Radiasi merupakan bahaya yang terselubung karena kita tidak akan merasakan apa-apa ketika terkena radiasi. Dampaknya pun baru akan terasa atau terlihat beberapa tahun kemudian. Kini Pemerintah AS tengah mendesak industri dan kalangan dokter untuk menetapkan standar dosis untuk tes-tes seperti CT scan.

Masyarakat atau pasien juga disarankan untuk kritis bertanya tentang proses, dosis, dan alasan pemindaian yang harus dijalani dan tidak begitu saja menerima saran pemindaian dari dokter.

”Anda harus menanyakan semuanya. Tingkat radiasi CT scan sangat tinggi, terutama pada bagian dada dan perut, dua daerah di tubuh tempat kanker kerap tumbuh,” kata Fred Mettler yang mengepalai radiologi di sistem pelayanan kesehatan New Mexico Veterans. (AP/LUK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com