Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngemil Malam Bikin Gigi Cepat Ompong

Kompas.com - 22/06/2010, 19:47 WIB

KOMPAS.com - Ngemil malam-malam boleh dibilang salah satu aktivitas paling asyik yang bisa dilakukan. Bayangkan bila Anda kelaparan tengah malam, lalu menemukan restoran cepat saji yang buka 24 jam. Sekantung kentang goreng dan segelas besar milk shake (plus obrolan hangat dengan si dia) tentu terasa sangat menyenangkan.

Mungkin Anda mengira bahwa keinginan makan ini melulu karena rasa lapar yang menyerang. Padahal sebenarnya ada beberapa hal yang menyebabkan kita jadi punya kebiasaan ngemil malam hari. Di antaranya karena kita malas sarapan, atau terkena Night Eating Syndrome.

Apa pun alasannya, ngemil malam tidak disarankan untuk kesehatan Anda. Gangguan apa yang akan Anda alami akibat kebiasaan ini?
1. Gigi. Sebuah studi baru mendapati bahwa orang yang senang ngemil tengah malam cenderung akan lebih cepat ompong ketika usia bertambah. Masalahnya, jarang ada orang yang ingat untuk menggosok gigi lagi setelah ngemil. Selain itu, produksi air liur juga menurun sehingga makanan tidak dipecah.

2. Lingkar pinggang. Jika ngemil malam hari ini hanya dilakukan sesekali, berat badan Anda mungkin tidak akan terpengaruh, demikian menurut para peneliti. Meskipun demikian, mereka juga mengaitkan kebiasaan ini dengan kelainan pola makan. Jadi jika pada malam hari Anda kerap gelisah saat membuka-buka lemari es, dan kesal karena tidak menemukan apa pun di sana, kemungkinan Anda mengalami keinginan tak terkontrol untuk makan berlebihan.

3. Kebiasaan tidur. Pasti tak enak rasanya berangkat tidur dalam keadaan lapar. Sebaliknya, perasaan kekenyangan juga membuat Anda merasa tidak nyaman saat berbaring, dan malah membuat Anda sulit tidur kembali. Mengonsumsi makanan pedas atau minum minuman berkafein juga bisa Anda mengalami rasa mulas di tengah malam.

4. Pencernaan. Jika Anda cenderung mudah merasa mulas, langsung berbaring di tempat tidur usai ngemil malam-malam juga akan memperparah kondisi Anda. Hal ini disebabkan koneksi antara kerongkongan dan perut menjadi mendatar (padahal seharusnya makanan mengalir dari kerongkongan ke arah bawah, atau perut).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com