Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandarusa, Potensial untuk KB Pria

Kompas.com - 24/06/2010, 08:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tumbuhan sejenis perdu ini sudah lama dikenal sebagai campuran obat luar untuk mengatasi berbagai keluhan. Belakangan manfaat lebih gandarusa makin tersingkap, terutama sebagai kontrasepsi alami untuk pria. Beberapa penelitian telah dilakukan guna membuktikan khasiatnya.

Sejak dulu orang mengenal gandarusa sebagai tanaman untuk pagar halaman. Dengan tinggi di atas satu meter, tumbuhan yang memiliki nama Latin Gendarussa vulgaris Nees ini memang pantas dipilih sebagai tanaman pelindung.

Seperti Siti Hartini, pemilik kebun gandarusa di bilangan Pancoran Mas, Depok. Menurut wanita yang rajin belajar meramu herba ini, selain penampilannya enak dilihat saat ditanam di halaman, gandarusa juga memiliki beragam manfaat. Gandarusa biasa ia manfaatkan sebagai ramuan luar guna mengatasi gangguan keseleo atau terkilir.

“Ramuan itu sudah ada sejak zaman orangtua saya. Cara meramunya mudah, seperti membuat param agar luka memar atau keseleo tidak membengkak dan cepat sembuh. Bahannya 30 gram daun gandarusa segar dan temu putih secukupnya. Setelah dicuci bersih, kedua bahan tersebut ditumbuk hingga halus. Setelah itu, tambahkan air secukupnya agar menjadi adonan. Adonan itu selanjutnya dioleskan ke bagian tubuh yang memar atau keseleo. Lakukan dua kali sehari,” papar nenek dua cucu ini.

Selama ini berdasarkan beberapa kesaksian empiris, ramuan tersebut dapat mengurangi risiko bengkak dan meredakan rasa nyeri akibat keseleo.

Pelancar Darah Khasiat gandarusa sebagai pereda nyeri juga pernah diteliti oleh Hotma Elisa Siregar dari Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Sumatera Utara, pada tahun 1984, guna mengetahui efek analgetiknya. Hasilnya, pemberian infus daun kering gandarusa per oral pada mencit, dengan bahan pembanding parasetamol dan morfin, menunjukkan hasil positif atau adanya pengaruh. Bagian tanaman yang sering dimanfaatkan adalah daunnya. Rasanya khas, sedikit pedas, asam, dan getir. Berdasarkan pengalaman, gandarusa dipercaya membantu melancarkan peredaran darah, juga sebagai pereda mual dan antirematik.

Sementara itu, di kalangan industri farmasi, bahan dasar atau ekstrak gandarusa sudah sering dimanfaatkan untuk jamu atau obat. Sayangnya, belum banyak penelitian yang dilakukan untuk menguatkannya.

Tanaman yang dalam bahasa Sunda dikenal sebagai handerasa atau gonorusa ini diketahui berpotensi sebagai kontrasepsi alami bagi pria. Sejak beberapa tahun lalu sampai saat ini sejumlah ilmuwan Indonesia terus meneliti penggunaan ekstrak tanaman gandarusa sebagai bahan kontrasepsi alami bagi pria.

Menurut hasil uji praklinis pada hewan coba, tanaman itu efektif menekan pertumbuhan spermatozoa.  Keyakinan ini berawal dari temuan Prof. Ir. Moeso S. dan Drs. Agus P., gandarusa biasa digunakan masyarakat Papua sebagai obat KB pria. Penelitian lanjutan dilakukan oleh Drs. Bambang Prayogo, Apt., dari  Jurusan Farmakognosi (cabang ilmu yang mempelajari tumbuhan sebagai obat) Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya.

Serupa KB Hormonal Dinyatakan Dr. Bambang, cara kerja senyawa gandarusa lebih mudah diterapkan dan berpeluang berhasil. Kondisi kembali subur setelah tidak memakainya juga cukup tinggi. Temuan sekaligus tawaran gandarusa sebagai kontrasepsi alami bagi pria tentu menarik. Pasalnya, selama ini kontrasepsi pria lebih bersifat mekanis, yang membuat kaum pria ogah menggunakannya. Seperti senggama terputus, selain sulit mengontrol, juga mengurangi kenikmatan. Sementara itu, soal penggunaan kondom, banyak yang berkilah tidak alamiah, di samping ada beberapa wanita yang alergi kondom.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com