Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawatan Khusus bagi Bayi Prematur

Kompas.com - 24/06/2010, 15:25 WIB

Kompas.com - Bayi yang lahir prematur memang butuh penanganan berbeda ketimbang bayi yang lahir cukup bulan. Dokter ahli perinatologi di University of Pennyslvania, School of Medicine, Gilberto R.Pereira, mengatakan, bayi yang lahir pada masa kehamilan lima bulan dianggap layak hidup.

Penentuan kondisi bayi tak cukup berdasarkan usia kehamilan, tapi juga berat badan bayi saat lahir. "Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari satu kilogram, memiliki angka harapan hidup sekitar 50 persen. Karena itu perlu penanganan dan monitoring yang sangat ketat," kata Pereira dalam peluncuran kampanye Peduli Bayi Prematur yang diadakan oleh Wyeth di Jakarta, Kamis (24/6).

Bayi dengan berat badan kurang dari 1,8 kilogram harus terus menerus diukur tumbuh kembangnya, seperti berat badan, lingkar kepala, pengukuran level oksigen, kemampuan pendengaran, perkembangan otak, dan biokemikal. "Bayi prematur lebih rentan mengalami hipotermia, perdarahan di otak dan gangguan retina mata yang bisa berakibat pada kebutaan," kata Pereira.

Pemberian nutrisi pada bayi juga harus diperhatikan, mengingat refleks menghisap dan menelan bayi prematur belum sempurna. "Asupan nutrisinya harus memenuhi unsur gizi untuk mengejar ketertinggalan pertumbuhan," katanya.

Sebelum dipulangkan, menurut Pereira bayi harus memenuhi berbagai persyaratan, antara lain berat badan minimal 1800 gr, mampu minum secara aktif, mampu mengontrol suhu tubuhnya, tidak membutuhkan terapi oksigen, berat badannya stabil, secara klinis stabil dan orangtua telah mendapatkan pelatihan perawatan bayi prematur di rumah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com