Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Payudara Sebagai Inkubator Alami

Kompas.com - 06/07/2010, 14:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bayi yang dilahirkan prematur memang membutuhkan perawatan intensif maupun semi intensif di rumah sakit. Namun jika keadaan memungkinkan, bayi prematur juga bisa dirawat di rumah.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan para orangtua adalah memastikan suhu badan bayi tetap hangat, karena bayi prematur rentan terkena hipotermia karena kulitnya masih sangat tipis. Itu sebabnya bayi prematur ditempatkan dalam inkubator di rumah sakit.

Di rumah, cara paling tepat agar bayi tetap hangat adalah dengan metode kanguru. Metode ini meniru cara kanguru menghangatkan badan anaknya.

Caranya adalah, bayi ditelanjangi dan hanya memakai popok serta penutup kepala. Bayi lalu dimasukkan ke dalam baju ibunya dan diletakkan di antara payudara ibu. Baju ibu berfungsi untuk menutup seluruh tubuh bayi seperti kantong kanguru.

"Metode kanguru ini yang paling aman karena suhu badan ibu akan mentransfer panas ke bayi sehingga bayi tak akan kedinginan," kata dr.Rinawati Rohsiswatmo Sp.A, ahli perinatologi dari FKUI RSCM, Selasa (6/7/2010). 

Ia menambahkan, sebaiknya bayi tidak diberi pencahayaan atau panas berlebihan. "Tidak perlu diberikan lampu di dekat tempat tidurnya, apalagi botol berisi air panas. Cukup dipeluk di dada ibunya," katanya.

Metode kanguru ini dilakukan selama 24 jam. Oleh karena itu, dibutuhkan "ibu pengganti" yang bisa dilakukan oleh ayah atau anggota keluarga lainnya. "Prinsipnya adalah kulit bayi menempel pada kulit ibu agar bayi bisa mengambil panas dari tubuh ibunya," tutur Rina.

Sampai kapan metode kanguru ini dilakukan? "Sampai bayinya sudah tidak mau," katanya. Bayi pun bisa memberi sinyal misalnya rewel jika dipeluk atau memberontak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com