Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Repot dan Serunya Membawa Pulang Si Kembar

Kompas.com - 26/07/2010, 16:55 WIB

KOMPAS.com Dokter kandungan memperkirakan bahwa seusai persalinan nanti, Anda akan pulang dengan anak kembar? Wah, selamat, ya. Namun, agar Anda tidak terlalu kaget dengan berbagai kerepotan dan keseruan yang ikut hadir di dalam rumah Anda, ketahuilah hal-hal berikut.

Menurut data dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, AS, sekitar 3 dari 100 persalinan merupakan persalinan untuk bayi kembar dua atau kembar tiga. Menurut statistik, kelahiran dengan anak kembar terus meningkat. Seiring itu pula tantangan orangtua untuk mengasuh anak kembar juga meningkat. Memang benar, membawa pulang anak kembar membawa sukacita yang berkali lipat, begitu pula dengan pekerjaan hariannya. Kuncinya adalah bersiap sejak dini.

"Ini adalah mode pertahanan diri," ujar Jennifer Walker, penulis The Moms on Call Guide to Basic Baby Care. Untuk mempersiapkan diri lebih baik, berikut adalah 7 hal yang patut diketahui orangtua yang memiliki anak kembar dan berkeinginan untuk mengurusnya berdua, tanpa bantuan PRT atau keluarga lain.

1. Tak ada jadwal, tak ada kehidupan (untuk Anda)
"Mengasuh satu bayi sudah cukup sulit dan repot. Namun, ketika Anda baru memiliki bayi kembar yang baru lahir, maka segalanya harus berdasarkan jadwal. Sebaiknya Anda pastikan bayi-bayi Anda memiliki jadwal makan dan ganti popok pada jadwal yang serempak dan tepat. Hal ini akan membantu si kecil untuk beradaptasi." Jika segalanya berantakan dan tidak terjadwal, maka Anda tak akan sempat mengurus hal-hal yang lain.

2. Anda bisa memberikan ASI langsung dari payudara bersamaan
"Jika ada rencana untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi-bayi Anda, maka Anda bisa mencoba memberikan ASI pada kedua bayi pada saat bersamaan. Masing-masing di payudara yang berbeda. Namun, Anda akan membutuhkan koordinasi dan kesabaran yang besar. Walau demikian, beberapa orang akan merasa kurang nyaman dengan aktivitas ini," papar Walker.

Walker juga ibu dari bayi kembar pernah mencoba hal tersebut. Namun, ia merasa kurang bisa berkoordinasi dengan nyaman. Alhasil, ia mencoba untuk memberi ASI langsung dari salah satu payudara. Satunya lagi diberi susu lewat botol sambil berbaring di depannya.

3. Satu tempat tidur?
Bayi kembar bisa tidur dalam satu tempat tidur bayi yang sama pada awalnya. Jika bayi-bayi Anda bisa tidur lebih nyenyak dengan berdekatan satu sama lain, maka berbagi tempat tidur bisa dilakukan hingga memasuki masa kanak-kanak.

Kebanyakan orangtua akan memisahkan anak kembarnya ketika mereka sudah mulai bisa berguling dan saling menabrak, bahkan saling membangunkan karena saling menabrak tersebut. Di awal tahun mereka, satu tempat tidur bayi masih bisa ditoleransi. Namun, car seat dan stroller sebaiknya tetap dipisah sejak awal demi keamanan dan kenyamanan mereka.

4. Anak kembar cenderung punya masalah dengan sistem pernapasan
Bayi kembar yang baru lahir cenderung lahir lebih cepat dan kekurangan berat badan. Bayi prematur sering kali punya masalah dengan sistem pernapasan karena paru-parunya tidak berkembang seperti bayi yang lahir pada waktunya.

Jika Anda memiliki anak kembar yang lahir pada minggu ke-32 dan salah satunya butuh selang pernapasan, maka kemungkinan besar ia akan memiliki masalah dengan pernapasan ketimbang anak kembar lain yang memiliki waktu lahir yang lebih mendekati 9 bulan 10 hari.

5. Anak kembar berbagi segalanya (termasuk kuman!)

Anak kembar lebih mirip adik-kakak yang biasanya akan saling tular-menularkan penyakit. Jika salah satu anak kembar memiliki infeksi menular, maka si kembarannya pasti akan tertular juga, sama besar risikonya dengan anggota keluarga lain yang tinggal dalam satu atap. Para orangtua dengan anak kembar bisa mencoba untuk memisahkan kedua anaknya jika salah satu anak terkena penyakit menular. Anda tentu tak bisa menghilangkan risikonya hingga sama sekali tak ada, tetapi Anda bisa mengurangi risiko sebisa mungkin.

6. Serupa tapi tak sama

"Doronglah perbedaan-perbedaan yang ada dalam diri anak-anak. Jangan pernah pula mencoba membandingkan anak kembar satu sama lain," ujar Randye Huron, Kepala  Institute for Child Development di rumah sakit anak M Sanzari di Hackensack University Medical Center, New Jersey, Amerika Serikat. Kebanyakan anak memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri, begitu pula dengan anak kembar. Memisahkan anak kembar juga bisa membantu. Merupakan hal yang baik jika mereka dipisahkan dan memiliki grup teman yang berbeda. Menghabiskan waktu yang berbeda dengan orangtua juga bisa membantu perbedaan pengambilan keputusan.

7. Menjadi orangtua akan menjadi lebih mudah
Sepasang anak kembar biasanya akan lebih mudah untuk diurus ketimbang seorang anak yang memasuki usia 2 tahun. Anak kembar yang mulai beranjak besar setidaknya memiliki satu sama lain untuk bermain sehingga mereka merasa punya teman.

Bagaimana menurut Anda, ada lagi yang perlu ditambah dari daftar ini?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com