Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beser, Jangan Dibiarkan

Kompas.com - 30/07/2010, 07:56 WIB

KOMPAS.com — Masalah sering buang air kecil atau overactive bladder (OAB) ternyata tak hanya dialami perempuan lanjut usia. Kita yang masih di usia produktif juga bisa mengalaminya. Lakukan pencegahan agar aktivitas kita tidak terhambat dan kualitas hidup tidak terganggu.


Spesialis Urologi
Dr Bahrun Sipahutar, SpU, dokter spesialis urologi di RS PGI Cikini, Jakarta

Massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih bisa karena ada gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kencing, dan dehidrasi. Bisa juga karena kerusakan saraf di sepanjang saluran kemih akibat penyakit, misalnya diabetes.

Anjuran
Sebaiknya, keinginan untuk buang air kecil jangan ditahan. Dan, biasakan untuk tidak memakai celana panjang terlalu ketat dalam waktu yang lama karena dapat menyebabkan daerah kewanitaan menjadi lembab, memicu infeksi, dan merangsang terbentuknya batu.


Spesialis Ginekologi
Dr Caroline Tirtajasa, SpOG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi di RS Omni Pulomas, Jakarta

Infeksi saluran kencing yang kronis tetapi tidak diobati bisa menyebabkan kerusakan saraf pada saluran dan kantung kencing. Tingginya risiko infeksi ini disebabkan kuman yang mudah masuk ke saluran uretra. Sebab, saluran uretra wanita lebih pendek, yaitu sekitar 2,5-4 cm.

Anjuran
Begitu merasa ada gangguan, sebaiknya jangan dibiarkan. Sebab, nantinya tak hanya mengganggu saluran kencing, tetapi juga dapat menjalar sampai ginjal. Cegah infeksi dengan rutin membasuh daerah kewanitaan dengan air bersih. Plus, perbanyak konsumsi air putih.


Spesialis Farmakologi
Dr Alyya Siddiqa, SpFK, dokter spesialis farmakologi klinik dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Gangguan saraf otonom, yang mengatur kontraksi otot di kandung kemih. Normalnya, volume urine yang memenuhi kantung kencing akan memberi sinyal pada saraf untuk mengosongkan urine. Pada kasus OAB, sinyal mudah timbul dan muncul hasrat ingin buang air kecil meski volumenya masih sedikit.

Anjuran
Amati frekuensi waktu buang air kecil. Jika terasa sangat mengganggu kenyamanan, berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan terapi farmakologi. Obat yang diberikan termasuk ke dalam antikolinergik untuk memblok kerja saraf agar kontraksi otot berkurang.

(Prevention Indonesia/Intan Sari Boenarco)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com