Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cangkok Organ Tak seperti Ganti Onderdil

Kompas.com - 25/08/2010, 11:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengambilan organ tubuh untuk donor, seperti yang diisukan akhir-akhir ini, tidak bisa dilakukan sembarangan. Selain harus dilakukan oleh dokter ahli, diperlukan juga fasilitas rumah sakit yang lengkap dan melibatkan sejumlah tenaga kesehatan. Lagi pula, belum banyak dokter bedah di Indonesia yang punya kemampuan melakukan cangkok organ.

"Proses pengambilan organ dan mencangkokkannya pada tubuh orang lain adalah proses yang sangat rumit. Jangan samakan seperti mengganti onderdil kendaraan," kata dr Ari Fahrial Syam, SpPD, dari Bidang Advokasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.

Ia menambahkan, dokter di mana pun telah terikat oleh sumpah Hipokrates sehingga segala sesuatu yang dilakukannya terikat oleh kode etik. "Tujuan pengambilan organ tubuh itu sudah jelas ada aturan-aturannya. Tidak mungkin mengambil dari korban yang tidak jelas asal-usulnya," katanya.

Pencangkokan organ memiliki banyak syarat, antara lain kesesuaian golongan darah, ukuran organ, antibodi, dan usia. "Kalau organnya diambil dari tubuh anak-anak atau bayi, tidak bisa dicangkokkan ke orang dewasa, demikian juga sebaliknya," paparnya.

Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang menyesatkan. "Proses pencangkokan organ itu membutuhkan biaya yang sangat besar, ratusan juta hingga miliaran. Jadi, tidak mungkin penerima donor mau menerima organ yang tidak jelas asal-usulnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com