Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Mendapatkan Organ Donor?

Kompas.com - 25/08/2010, 15:40 WIB

KOMPAS.com — Bagi pasien yang menderita gagal ginjal stadium akhir, penggunaan cangkok ginjal merupakan pilihan terbaik bagi mereka. Dewasa ini, pencangkokan ginjal, terutama dari donor yang masih hidup, relatif aman. Akan tetapi, donor harus diseleksi ketat agar proses transplantasi berjalan sukses.

Apabila memungkinkan, pilihan terbaik adalah organ yang berasal dari donor hidup karena pada donor hidup dapat dilakukan pencangkokan secara langsung sehingga mengurangi, bahkan menghilangkan, kebutuhan akan dialisis atau cuci darah.

Kualifikasi utama donor adalah ia harus dalam kondisi sehat tanpa masalah kesehatan yang bisa menimbulkan risiko komplikasi selama atau setelah pembedahan.

Menurut dr Ari F.Syam, spesialis penyakit dalam dari RSCM Jakarta, faktor kesesuaian dan kecocokan antara jaringan donor dan penerima adalah hal yang penting. "Untuk cangkok ginjal, yang diharapkan adalah ginjal yang berasal dari saudara atau keluarga," katanya.

Risiko penolakan organ semakin besar jika organ berasal dari donor yang tidak memiliki hubungan genetis. "Untuk menekan penolakan dari tubuh penerima organ, pasien harus minum obat-obatan imunosupresan seumur hidup," katanya.

Faktor kesesuaian golongan darah, antibodi, usia, reaksi antigen, hingga kondisi penyakit juga akan menjadi pertimbangan dokter sebelum melakukan transplantasi. Pencangkokan ginjal tidak mungkin dilakukan bila antibodi dalam tubuhnya terlalu tinggi karena antibodi yang beredar akan menghancurkan ginjal yang baru.

Menurut dr Ari, pencangkokan organ yang paling lazim di Indonesia sejauh ini adalah cangkok ginjal dan cangkok hati. Langkah itu baru belakangan ini dilakukan. Itu pun dibantu oleh tim dokter dari luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com