Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Mayat Pembobol ATM Diotopsi

Kompas.com - 26/09/2010, 17:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim forensik Kepolisian Daerah Sumatera Barat melakukan otopsi terhadap tiga jenazah pelaku pembobolan tiga mesin ATM di Kampus Universitas Bung Hatta, Kota Padang, untuk kepentingan penyidikan. Ketiganya yakni Hendra asal Jambi, dan dua warga Lampung yaitu Bento dan Pak De.

"Kalau sudah selesai otopsi luar dan dalam, jenazah baru diserahkan kepada keluarganya. Kita sudah hubungi keluarganya," ucap Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Barat, AKBP Agus B Kawedar, ketika dihubungi dari Jakarta, Minggu (26/9/2010).

Agus mengatakan, tiga pelaku lain yang mengalami luka tembak di bagian kaki masih dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara. Tim dokter berusaha memulihkan ketiganya agar dapat dimintai keterangan untuk mempercepat proses penyidikan.

Saat ini, kata dia, tim di lapangan masih memburu dua pelaku lain yang dianggap berbahaya. Berdasarkan keterangan para tersangka yang ditangkap, dua orang itu memegang tujuh pucuk senjata api yang terdiri dari empat jenis revolver dan tiga jenis FN lengkap dengan amunisi.

Seperti diberitakan, polisi menangkap tujuh pelaku, tiga diantaranya tewas tak sampai 12 jam setelah kejadian. Polisi terbantu dengan rekaman CCTV yang terdapat dalam bilik ATM Bank Nagari. Dari tangan tersangka, polisi menyita uang tunai Rp 202 juta, satu unit mobil Toyota Avanza, dua senpi jenis baretta, dan 21 butir peluru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com