Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Negara Gunakan Peringatan Bergambar

Kompas.com - 06/10/2010, 10:03 WIB

SIDNEY, KOMPAS.com - Sebanyak 40 negara sudah menggunakan peringatan bergambar bahaya merokok di permukaan kemasan rokok. Peringatan bergambar tersebut merupakan salah satu upaya sosialisasi bahaya kesehatan dari kebiasaan merokok. Di Indonesia, peringatan bahaya merokok baru berupa teks di sebagian kemasan.

Hal itu terungkap dalam workshop media terkait dengan Asia Pacific Conference on Tobacco or Health (APACT) di Sidney, Australia, Selasa (5/10/2010). Peringatan kesehatan di kemasan rokok itu antara lain berupa gambar kanker paru, kanker tenggorokan, kanker mulut, dan bayi prematur.

Selain itu, diberikan penjelasan tertulis mengenai penyakit itu. Gambar-gambar tersebut umumnya disediakan pemerintah dan bagian dari ketentuan pengendalian tembakau di negara produk itu dijual.

"Gambar yang paling ditakuti, biasanya gambar organ paru yang terkena kanker. Tetapi gambar tetap harus tetap variatif agar pesannya tidak dilupakan masyarakat," ujar Chief Executive Officer Council Australia sekaligus clinical profesor di Sydney Medical School, Ian Olver.

Perokok yang menghisap 20 batang per hari potensial terekspos 7.300 kali per tahun terhadap peringatan kesehatan di kemasan. Australia bahkan tengah mengusahakan kemasan generik untuk rokok pada tahun 2012. Di kemasan tersebut tidak ditampilkan logo dan merek rokok. Peringatan kesehatan bergambar tetap digunakan.

Profesor bidang Kesehatan Masyarakat di University of Sidney, Simon Chapman mengatakan, mesti memahami risiko berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh kebiasaan merokok.

"Banyak yang masih menganggap hal itu sebagai mitos. Padahal, secara epidemiologi, dampak kesehatan akibat merokok sudah jelas. Perokok berisiko tinggi terkena kanker, juga penyakit kardiovaskular," ujarnya.  (INE)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com