Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahraga yang Harus Dihindari Bumil

Kompas.com - 08/10/2010, 14:53 WIB

Kompas.com - Olahraga di masa kehamilan memang bisa mengurangi keluhan yang dirasakan selama kehamilan dan melancarkan persalinan. Tapi tidak semua olahraga aman. Ada beberapa jenis aktivitas fisik yang harus dihindari karena beresiko besar menyebabkan trauma pada perut.

American College of Obstetricians and Gynecologist juga menyebutkan aktivitas yang dilakukan di atas ketinggian 1.800 meter dari permukaan laut bisa membahayakan karena oksigen yang mulai  menipis.

- Bersepeda Kegiatan bersepeda beresiko tinggi untuk meningkatkan risiko nyeri tulang bagian bawah. Bersepeda di jalan tidak rata atau berlubang juga bisa memicu kontraksi dan meningkatkan risiko jatuh. Namun bila Anda sebelumnya adalah orang yang rutin melakukan kegiatan sepeda, kegiatan ini bisa dilanjutkan hingga tri semester kedua kehamilan.  

- Olahraga kontak fisik Kegiatan olahraga yang menyebabkan kontak fisik dengan pemain lain, seperti basket, bela diri, sepak bola, atau voli, beresiko tinggi menyebabkan cedera akibat benturan, terjatuh, atau terkena lemparan bola.

- Menunggang kuda Meskipun Anda seorang penunggang kuda terlatih, risiko untuk jatuh tetap besar.

- Berlari Hindari kegiatan ini, terlebih bila sebelumnya Anda tidak terbiasa melakukan olahraga lari. Sebagai gantinya, lakukan kegiatan jalan kaki yang lebih aman untuk kehamilan.

- Scuba diving Ini merupakan jenis olahraga terlarang untuk ibu hamil. Pasalnya ketika Anda muncul ke permukaan, gelembung udara bisa terbentuk di peredaran darah dan hal ini berbahaya untuk pertumbuhan janin.

- Tenis dan bulutangkis Sebenarnya dua jenis permainan olahraga ini cukup aman jika dilakukan dalam skala ringan dan kehamilannya tidak beresiko. Tapi jika Anda jarang melakukan sebelumnya, Anda mungkin akan bermasalah dengan keseimbangan dan pengaturan kecepatan langkah. Perut yang semakin membesar juga membuat gerakan makin terbatas.

Apa pun jenis olahraga yang sedang Anda lakukan, The American College of Obstetrcians and Gynecologist menyarankan agar Anda segera menghentikan kegiatan jika Anda mengalami gejala-gejala berikut:

- Perdarahan atau keluar cairan pada vagina - Sesak napas - Merasa pusing atau pening - Sakit kepala - Nyeri dada - Otot terasa lemah - Sakit pada betis atau bengkak, kemungkinan terjadi penyumbatan darah. - Aktivitas janin melemah - Nyeri perut

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com