Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Baru Artritis Reumatoid

Kompas.com - 12/10/2010, 14:44 WIB

Kompas.com - Artritis reumatoid adalah jenis artritis yang membuat kualitas hidup penderita menurun, bahkan bisa menyebabkan kecacatan. Bagi sebagian besar penderita penyakit ini menahun. Kendati demikian, berkat obat-obatan yang ada, penderita bisa tetap produktif dan menjalani hidup mendekati normal.

Tujuan pengobatan artritis reumatik yang utama adalah tercapainya remisi selama dan sedini mungkin sebelum terjadinya kerusakan struktural sendi. Bila kondisi ini berhasil didapatkan, berbagai gejala penyakit itu tidak dijumpai lagi. Ini juga dapat memperlambat progresivitas penyakit.

Obat-obatan artritis reumatoid yang saat ini tersedia terbagi dalam dua jenis, yakni yang mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada sendi serta obat yang memperlambat proses penyakit. "Obat golongan pertama biasanya hanya mengurangi gejalanya saja. Namun obat ini tidak untuk mengendalikan berkembangnya penyakit," kata dr.Bambang Setiyohadi, Sp.PD, KR, di Jakarta (11/10).

Sementara itu obat yang memperlambat proses penyakit atau golongan DMARD (disease modifying arthritis rheumatoid drug), merupakan obat yang dapat memodifikasi penyakit dan mengurangi gejalanya sekaligus menghambat laju kerusakan sendi. "Secara umum obat ini cukup efektif pada 70 persen pasien," kata Ketua Divisi Reumatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI ini.

Seiring dengan pemahaman penyakit, kini telah diperkenalkan obat biologik terbaru bagi pasien yang tidak bisa teratasi dengan obat-obat konvensional. Peradangan pada sendi yang dialami penderita AR terjadi karena ada beberapa sitokin atau protein. Obat-obatan biologik ini bekerja secara khusus menghambat aktivitas biologis sitokin-sitokin tersebut.

Salah satu sitokin yang telah dikenali adalah IL-6 (interleukin six). Penelitian menunjukkan kadar IL-6 pada pasien dengan artritis reumatoid. Obat terbaru yang mampu menghambat sitokin tersebut adalah Tocilizumab. Beberapa penelitian menunjukkan, terapi tunggal atau kombinasi dengan DMARD lain secara signifikan mengurangi akibat AR.

Tocilizumab produksi Roche ini sekarang sedang menunggu persetujuan di Amerika Serikat, Eropa dan Indonesia. Namun di Jepang obat ini telah diluncurkan sebagai terapi untuk artritis. Menurut Inge S.Kusuma, Head of Pharma, Roche Indonesia, dalam waktu dekat akan dilakukan penelitian efektivitas Tocilizumab pada 40 orang pasien di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com