Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Tua Makin Jarang Tertawa

Kompas.com - 13/10/2010, 06:21 WIB

KOMPAS.com — Tertawa adalah ungkapan kebahagiaan. Selain bisa membuat kita lebih rileks, tertawa juga diyakini punya kekuatan menyembuhkan. Tapi, tahukah Anda bahwa makin bertambahnya usia, kita makin jarang tertawa?

"Setiap periode usia memiliki skala tertawa sendiri. Kelompok usia yang paling jarang tertawa adalah pada usia 50-an," kata Dr Lesley Harbidge, peneliti dari Universitas Glamorgan, Inggris.

Dalam penelitian yang dilakukan Harbidge, anak usia di bawah lima tahun (balita) dan anak-anak pada umumnya tertawa 300 kali dalam sehari karena hidup bagi mereka sangatlah menyenangkan. Sementara itu, kelompok remaja rata-rata tertawa 6 kali dalam sehari. Hal yang bisa memicu mereka tertawa adalah kesialan orang lain.

Pada usia dewasa, jumlah tertawa kita makin sedikit lagi, yakni tinggal 4 kali dalam sehari. Namun, pada usia 30-an jumlahnya akan meningkat menjadi 5 kali sehari dan terus bertambah ketika memiliki anak.

Ketika kita memasuki usia 50-an, para peneliti dari Inggris menemukan, paling banyak mereka tertawa 3 kali dalam sehari dan jumlahnya menyusut menjadi 2,5 kali pada usia 60 tahun. Mereka juga jarang menceritakan lelucon.

Padahal, tertawa adalah obat stres yang paling manjur. "Saat tertawa tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin. Hari-hari yang dilengkapi dengan tawa akan membuat kita jarang terkena stres," kata Harbidge.

Para ahli juga menemukan, sifat suka marah dan mengeluh yang dialami orang tua, atau disebut Sindrom Victor Meldrew ini lebih sering dialami pria dibanding perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com