Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benjolan, Pertanda Infeksi atau Kanker?

Kompas.com - 13/10/2010, 08:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembengkakan kelenjar getah bening seringkali menimbulkan kecemasan dan mengundang tanda tanya. Apakah pembengkakan merupakan hal normal, penyakit yang berbahaya atau suatu gejala dari penyakit ganas alias kanker? Agar cemas tak berkelanjutan dan tertangani baik, kita perlu mengenali penyebab pembesaran kelenjar getah bening dan gambaran klinisnya.

Sejatinya, kelenjar getah bening merupakan salah satu organ vital yang menjadi bagian dari sistem pertahanan atau kekebalan tubuh. Tubuh memiliki kurang lebih 600 kelenjar getah bening. Hanya di beberapa tempat kelenjar bisa dikenali dengan mudah dan bisa diraba, yakni di leher, ketiak, lipatan paha, panggul, dan perut.

Fungsi kelenjar getah bening adalah sebagai tempat penyaringan antigen atau protein asing dari pembuluh-pembuluh getah bening yang melewatinya. Ibaratnya, kelenjar ini adalah pos penjagaan yang akan menjaring dan mendeportasi pendatang yang mengancam kesehatan tubuh.

Nah, kita bisa mendeteksi adanya gangguan kesehatan saat kelenjar getah bening membengkak. Orang awam biasanya langsung khawatir dan menyangka pembengkakan sebagai kanker. "Padahal tidak semua pembengkakan berarti kanker, tapi bisa jadi karena penyebab lain," kata Asrul Harsal, Dokter Ahli Penyakit Dalam Rumah Sakit Dharmais Jakarta.

Pembengkakan kelenjar getah bening bisa disebabkan infeksi akut karena di bagian tubuh lain ada yang sakit. Misal, sakit gigi dan radang telinga, atau infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas. Ada juga penyebab lain, yakni infeksi kronis yang umumnya terjadi karena beberapa penyakit seperti tuberkulosis (TBC), infeksi paru-paru, dan penyakit seksual.

Sekadar informasi, infeksi akut biasanya dikaitkan dengan penyakit yang datang tiba-tiba dengan jangka waktu pendek. Sedangkan infeksi kronis terjadi dari gangguan penyakit yang telah berlangsung lama. "Infeksi menyebabkan pembengkakan dan kemerahan di tempat kelenjar getah bening berada, demam, dan nyeri," kata Asrul.

Pembengkakan kelenjar akibat jenis ini akan kempes seiring membaiknya, bagian tubuh yang terkena infeksi. Tapi bengkak kalau lebih dari satu sentimeter, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Karena kanker Pembengkakan kelenjar juga bisa terjadi karena kanker akibat mutasi sel limfosit (sejenis sel darah putih), yang menjadi ganas dan tumbuh di berbagai organ termasuk kelenjar getah bening. Kalau kelenjar ini terserang kanker, disebut limfoma.

Cuma, menurut Suhanto Kasmali, Dokter Umum Rumah Sakit Mediros, Jakarta Timur, pendeteksian kanker atau bukan tidak bisa dilakukan kasat mata. Penentuan kanker harus melalui tahapan pemeriksaan, mulai pengambilan gambar (rontgen) hingga pengambilan sampel kelenjar getah bening atau biopsi.

Erin Destrini, dokter dari Klinik Jakarta Medical Center (JMC) menambahkan, ada dua macam kanker sistem limfatik, yakni hodgkin dan limfoma non-hodgkin. "Sel hodgkin lebih berbahaya karena menyebar melalui sel darah," jelas Erin.

Gejala-gejala untuk mengenali pembengkakan kelenjar getah bening sebagai kanker antara lain, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, demam, hidung sering tersumbat, telinga berdengung, dan menurunnya nafsu makan berkepanjangan. Dus, setelah mengenali jenis dan gejalanya, penanganan pun bisa dilakukan dengan tepat. (Sofyan Nur Hidayat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com