Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Penyebab Benjolan, Beda Penanganan

Kompas.com - 13/10/2010, 10:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengobatan pembengkakan kelenjar getah bening tidak bisa diseragamkan pada semua kasus. Cara penanganannya akan menyesuaikan dengan sumber penyakit yang memicu pembengkakan kelenjar getah bening serta tingkat keparahannya.

Pada kasus penderita yang ringan, pengobatan cukup dengan mengonsumsi antibiotik saja. Namun, dalam kasus yang berat, seperti terjadi kanker, pengobatan hanya dengan antibiotik jelas tak mempan.

Menurut Asrul Harsal, dokter penyakit dalam dari Rumah Sakit Dharmais Jakarta, kita perlu mengetahui sumber infeksinya lebih dahulu sebelum memutuskan cara penanganan pembengkakan kelenjar getah bening.

Jika sudah ketahuan sumber infeksinya, penanganan akan lebih mudah. Ambil contoh, pembengkakan di daerah leher karena sakit gigi atau sakit telinga, maka pengobatannya cukup dengan memberi antibiotik plus obat sakit gigi dan telinga saja. "Obat tersebut bisa dikonsumsi selama dua minggu," kata Asrul.

Kalau pembengkakan karena infeksi kronik tuberkulosis (TBC) penanganannya berbeda lagi. Anda harus melakukan pengobatan pada paru-paru. Pengobatan paru-paru ini membutuhkan waktu relatif lama. "Bisa memakan waktu enam sampai sembilan bulan," ajar Asrul.

Jika selama pengobatan pembengkakan tidak berangsur mengecil, Anda perlu waspada. Sebab bisa jadi pembengkakan tersebut karena terdapat kanker di bagian tubah tertentu.

Pada kasus ini, Asrul menyarankan pasien untuk menempuh tindakan medis Ianjutan seperti rontgen atau Computerized Axial Tomography (CT scan). Tentu saja, CT scan tersebut harus melibatkan ahli radiologi. Kalau sudah dipastikan pembengkakan memang akibat kanker maka baru bisa ditentukan tindakan medis yang harus dilakukan.

Tindakan untuk kanker ini juga beragam, tergantung pada tipe yang diderita dan asal kankernya. Pengobatan utama biasanya dilakukan dengan pembedahan atau operasi. Selain itu juga bisa dengan radioterapi atau penggunaan sinar radiasi, serta kemoterapi.

Pembedahan pada dasarnya untuk mengangkat kanker secara keseluruhan. Sedangkan fungsi radioterapi dan kemoterapi untuk menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker CT scan tersebut harus melibatkan ahli radiologi. Kalau sudah dipastikan pembengkakan memang akibat kanker, maka baru bisa ditentukan tindakan medis yang harus dilakukan.

Tindakan untuk kanker ini juga beragam, tergantung pada tipe yang diderita dan asal kankernya. Pengobatan utama biasanya dilakukan dengan pembedahan atau operasi. Selain itu juga bisa dengan radioterapi atau penggunaan sinar radiasi, serta kemoterapi.

Pembedahan pada dasarnya untuk mengangkat kanker secara keseluruhan. Sedangkan fungsi radioterapi dan kemoterapi untuk menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker yang masih tertinggal dan tidak terjangkau oleh pisau bedah dokter.

Perlu diperhatikan, radioterapi merupakan jenis pengobatan yang bersifat lokal, jadi efek yang ditimbulkan juga bersifat lokal. Sedangkan kemoterapi merupakan pengobatan sistemik menyeluruh sehingga efek yang ditimbulkan bisa menjalar pada bagian tubuh lain misalnya mual dan muntah. "Bisa juga menyebabkan kerontokan rambut," kata Asrul.

Untuk kanker, Asrul mewanti-wanti agar tindakan harus oleh tenaga medis yang memang ahli karena bisa mengancam nyawa. (Sofyan Nur Hidayat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com