Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permukaan Pantai Pagai Selatan Terangkat Satu Meter

Kompas.com - 30/10/2010, 10:28 WIB

MENTAWAI, KOMPAS.com - Gempa dan tsunami yang terjadi pada 25 Oktober 2010 lalu telah menyebabkan tanah permukaan pantai pesisir barat Pagai Selatan, Kabupaten Mentawai terangkat setinggi satu meter.

"Hal ini tak terperhatikan, namun kalau dilihat dari udara maka akan jelas kelihatan," kata Ade Edward, Manajer Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdal Ops PB) Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (30/10/2010).

Akibatnya, kata Ade, pantai yang ombaknya selama ini digunakan untuk surfing itu tak bisa lagi digunakan karena sudah menjadi pantai karang, bukan pantai pasir lagi.

"Tak hanya itu, di ujung muara sungainya saat ini sudah terdapat air terjun setinggi 1-1,5 meter. Akibatnya, biduk kecil tak bisa lagi dari muara sungai masuk ke laut," ungkap Koordinator Daerah (Korda) Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatera Barat (Sumbar).

Menurutnya, hal ini sudah diprediksi pada 12 Oktober 2010, saat Staf Khusus Presiden Bidang Sosial dan Bantuan Bencana, Andi Arif beserta ahli geologi dan tsunami seperti Danny Hilman, Wahyu dan Hamzah berkunjung ke Sumatera Barat dalam rangka Desiminasi Gempa Bumi dan Tsunami Sumbar.

Saat itu disampaikan bahaya gempa besar yang diprediksi akan terjadi di Mentawai/Sipora. Kriteria gempa tersebut antara lain mengakibatkan permukaan pantai Siberut-Sipora akan terangkat sekitar 2 meter, sedangkan permukaan pantai Kota Padang akan turun 1,5 meter.

Pada saat itu juga disampaikan hasil penelitian, potensi tsunami di pantai Barat Mentawai diprediksi dapat mencapai ketinggian gelombang 15 meter, sedangkan di pantai timur Mentawai hanya mencapai 1 meter.

Untuk kawasan pesisir barat Sumbar, tsunaminya paling tinggi satu meter, namun akan merendam daratan hingga tiga kilometer dari pantai karena topografi daerah yang landai dan rendah.

Menurut Danny Hilman yang juga Ketua IAGI, dari hasil data pengukuran terkini, diperkirakan bidang yang belum mengeluarkan energi (seismic gap) berada di bawah Pulau Siberut dan sebagian Sipora, memiliki luas 100 kilometer x 400 meter.

Bidang ini merupakan lokasi pusat gempa bumi di masa mendatang. Danny yakin gempa berkekuatan 8,9 SR akan terjadi, meski tak bisa dipastikan kapan, namun potensinya makin nyata.

"Ibarat tali kapal, gempa 7,9 SR pada 30 September 2009 telah menyebabkan sepertiga tali itu putus. begitu juga gempa 7,2 SR pada 25 Oktober 2010, juga menyebabkan sepertiga tali itu putus. Tinggal lagi sepertiganya, yang kekuatannya bisa saja mencapai 8,9 SR atau lebih," kata Ade. (Harismanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com