Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hentikan Promosi Susu Formula!

Kompas.com - 09/11/2010, 10:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski kesadaran untuk memberi ASI eksklusif semakin tinggi, tetapi gencarnya iklan susu formula di Indonesia membuat ASI bukan satu-satunya makanan bayi.

Oleh karena itulah, semua bentuk promosi makanan dan minuman pengganti ASI terutama di fasilitas kesehatan dan kerja sama dengan tenaga kesehatan harus dihentikan.

Demikian benang merah dari forum ONE ASIA (OA) Breastfeeding Partner Forum Ke-7 yang diadakan di Jakarta mulai hari ini, Selasa (9/11/2010), hingga Jumat (12/11/2010) mendatang.

Acara yang dihadiri lebih dari 100 peserta perwakilan dari negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara serta lembaga kesehatan dunia ini mengambil tema "Seruan Mengakhiri Bentuk Promosi Makanan dan Minuman Pengganti ASI".

"Forum ini diselenggarakan untuk membangun jaringan nasional dan internasional dan memperkuat kolaborasi masyarakat dan pemerintah untuk melindungi dan mendukung upaya menyusui," ungkap Farahdibha Tenrilemba, Ketua Penyelenggara ONE ASIA Breastfeeding Partner Forum 7.

Forum tersebut juga diharapkan membuka mata semua pihak tentang keberadaan Kode Internasional Pemasaran Pengganti ASI serta jenis-jenis pelanggaran yang terjadi. "Masyarakat bisa jadi pengawas, dengan begitu akan membantu meningkatkan angka menyusui," kata Farahdibha.

Forum-forum terdahulu telah diselenggarakan oleh IBFAN Asia, sebuah lembaga yang telah memelopori penilaian kebijakan dan program untuk melindungi, mempromosikan, dan mendukung menyusui di 70 negara.

Lewat forum tersebut diharapkan tercapai rencana dan strategi untuk memastikan tiap ibu dan bayi terlindungi dari segala bentuk promosi susu formula yang melanggar kode etik.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan akan melarang semua bentuk pemasaran susu formula untuk bayi berusia kurang dari 1 tahun mulai tahun 2011. Kebijakan itu diharapkan bisa menekan angka kematian bayi dan mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) tahun 2015. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com