Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Samping Foto Rontgen pada Anak

Kompas.com - 16/11/2010, 09:55 WIB

TANYA:
Pagi, Dokter. Anak saya berumur 2 tahun 9 bulan, laki-laki. Sekitar 9 bulan yang lalu dia sering batuk, kadang batuknya sampai 3 hari. Setelah saya periksa ke salah satu SpA, katanya anak saya terkena flek paru dan diberi obat sampai 9 bulan. Setelah makan obat selama itu, anak saya dinyatakan sembuh dari flek parunya. Selama penyembuhan tersebut anak, saya sudah 3 kali melakukan foto rontgen dan tes darah.
 
Tapi saat ini penyakitnya masih belum sembuh juga, bahkan batuknya menurut saya semakin intens. Kalau dia batuk, nafasnya jadi sesak, sering berkeringat walaupun pagi hari. Sebulan terakhir ini anak saya sudah dua kali mengalami batuk dan sesak, saya ke dokter lain dan menurut dokter tersebut anak saya mengalami gejala asma dan diberi obat asma, tapi sampai obatnya habis perkembangannya belum maksimal.
 
Yang ingin saya tanya adalah: Penyakit apa yang sebenarnya dialami oleh anak saya? Adakah efek samping foto rontgen 3 kali dalam 9 bulan? Apakah asma dapat disembuhkan? Bagaimana mengetahui sumber pencetus alergi yang mengakibatkan asma? Atas respons dan pencerahan dokter, saya ucapkan terima kasih.
Salam, Rediel Sitohang (29), Riau

JAWAB:
1. Kelihatannya si kecil lebih ke arah batuk karena alergi, yang mungkin saja di kemudian hari dapat mengarah ke gejala asma. Pemeriksaan rontgen dalam periode tersebut masih diperbolehkan terlebih kekuatan sinar X pada alat rontgen masih dalam kadar yang diperbolehkan.

2. Asma dapat dikendalikan dengan menghindari kemungkinan pencetus terjadinya serangan, seperti debu, tungau debu (house dust mite), bulu-bulu hewan peliharaan, seperti kucing, anjing, hamster, asap rokok, obat nyamuk, makanan snack yang mengandung bahan penyedap, seperti MSG (chips), seafood, udara dingin/panas, aktivitas fisik, dan sebagainya.

3. Untuk mengetahui kemungkinan penyebab alerginya dapat dilakukan dengan tes alergi pada kulit (skin prick test) atau pemeriksaan serologi Imunoglobulin E yang spesifik (IgE Spesifik). Terima kasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com