Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Kolesterol di Kelopak Mata

Kompas.com - 16/11/2010, 14:59 WIB

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Penumpukan kolesterol di sekitar kelopak mata ternyata tidak dapat dianggap enteng.  Pasalnya, hal itu dapat menjadi indikasi adanya risiko lebih tinggi mengalami serangan jantung, penyakit pembuluh darah dan kematian dini.

American Heart Association (AHA) dalam siaran persnya Senin (15/11/2010) menyatakan, penumpukan kolesterol di kelopak mata dapat menjadi penanda risiko yang berkaitan dengan kesehatan jantung, tanpa harus melihat lebih jauh profil kolesterol pasien.

Hal itu didasarkan pada hasil riset para ilmuwan Denmark yang menunjukkan bahwa 50 persen pasien yang mengalami kondisi yang disebut xanthelasmata itu memiliki  tingkat kolesterolnya yang tidak normal.

Penelitian tersebut digagas oleh Mette Christoffersen dari Copenhagen University Hospital dan University of Copenhagen, dan dipresentasikan pada pertemuan tahunan AHA yang sedang berlangsung di Chicago, Amerika Serikat.

Di dalam studi tersebut, para peneliti melacak catatan kesehatan hampir 13.000 pasien yang diperiksa untuk mengetahui keberadaan penumpukan kolesterol di kelopak mata. 

Para peneliti menemukan, mereka yang mengalami  xanthelasmata memiliki risiko lebih tinggi mengidap sakit jantung dan serangan jantung saat usia mereka bertambah. Selain itu, tingkat kelangsungan hidup penderita xanthelasmata juga lebih buruk dibandingkan yang tak memiliki kondisi semacam itu.
   
Secara khusus, xanthelasmata berkaitan dengan 51 persen risiko serangan jantung dan 40 persen risiko peningkatan penyakit jantung iskemik. Risiko kematian juga naik sampai 17 persen di kalangan pasien dengan kondisi tersebut.

"Di dalam masyarakat di mana faktor lain dari risiko sakit jantung dan pembuluh darah tak dapat diukur, keberadaan xanthelasmata mungkin bisa jadi petunjuk yang bermanfaat mengenai penyakit aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) yang mengancam," kata para penulis studi tersebut di dalam siaran pers tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com