Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Malang-Pandaan Mulai 2013

Kompas.com - 14/12/2010, 09:40 WIB

Malang, Kompas - Kementerian Pekerjaan Umum pada Senin (13/12) menyosialisasikan pembebasan lahan untuk jalan tol Malang-Pandaan kepada pemerintah daerah terkait. Jalan tol ini diharapkan mulai dibangun pada tahun 2013.

Sosialisasi dilakukan terhadap tiga pemerintah daerah yang akan dilalui jalan tol tersebut, yaitu Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Pemerintah Kabupaten Malang, dan Pemerintah Kota Malang.

”Meski sudah lama jalan tol Malang-Pandaan ini belum direalisasikan, pemerintah tetap memprioritaskannya untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi daerah yang dilintasi. Itu sebabnya kini kami meminta dukungan pemerintah daerah berupa upaya pembebasan lahan yang akan dijadikan jalan tol,” ujar Kepala Sub Direktorat Pengadaan Lahan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Wijaya Seta, Senin di Malang.

Menurut Seta, pembebasan lahan ini mulai dianggarkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011 dengan nilai total anggaran tahap pertama sebesar Rp 80 miliar.

Jalan tol Malang-Pandaan akan membentang sepanjang 37,62 kilometer (km) dengan lebar sekitar 85 meter dan direncanakan akan dibangun dengan 2 x 3 lajur. Jalan tol tersebut akan membentang dari Madyopuro, Pakis, Lawang, Purwosari, hingga Pandaan.

Seta memperkirakan luas total lahan yang harus dibebaskan untuk merealisasikan jalan tol tersebut lebih dari 300 hektar.

”Pembebasan lahan ini dimulai dari Pasuruan atau bisa juga secara simultan dilakukan oleh tiga daerah terkait. Hal yang jelas, target pembebasan lahan diharapkan selesai dalam 2 tahun, sehingga pada tahun 2013 tol bisa mulai dibangun,” ujar Seta menjelaskan.

Adi Sulistyo, Kepala Bidang Teknik Bidang Pengaturan Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum, menambahkan bahwa investasi pemerintah untuk membangun jalan tol ini pada tahun 2005 sekitar Rp 2,5 triliun. ”Dengan memperhitungkan nilai investasi dari tahun ke tahun, diperkirakan saat ini kenaikan nilai investasi itu bisa mencapai 30 persennya,” tutur Adi.

Menurut Adi, jalan tol tersebut diperkirakan akan menampung volume arus lalu lintas 22.220 kendaraan per hari. ”Selain untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas Malang-Pandaan, jalan tol ini juga diharapkan memberikan tambahan akses jalan menuju Malang,” katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Malang Hadi Santoso mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum mengenai interchange (titik jatuh) jalan tol itu.

”Awalnya titik jatuh diletakkan di Karangploso. Akan tetapi, kami mengusulkan perubahan karena kemacetan lalu lintas akan menimpa Kota Malang jika titik jatuh berada di Karangploso. Itu sebabnya Kota Malang sejak tahun 2005 mengusulkan titik jatuh di sekitar Jembatan Kedungkandang,” ujarnya. (DIA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com