Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Sindrom Kematian Mendadak di Tahun Baru

Kompas.com - 27/12/2010, 12:08 WIB

Kompas.com - Penyebab sindroma kematian mendadak pada bayi atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) hingga kini masih terus diteliti. Namun penelitian menunjukkan SIDS paling sering terjadi saat tahun baru, paling tidak di Amerika Serikat.

Para ahli menduga hal itu ada kaitannya dengan pesta tahun baru dimana para orangtua mungkin minum alkohol terlalu banyak sehingga tidak mengawasi tidur bayinya. Seperti diketahui SIDS banyak terjadi pada bayi-bayi baru lahir yang tidur dengan wajah menghadap ke bawah sehingga hidungnya tertutup. Apalagi bayi belum bisa mengangkat kepalanya.

"Pengaruh alkohol bisa membuat orang dewasa kurang awas pada keselamatan anaknya. Hal ini juga terjadi pada bayi yang mengalami sindroma kematian mendadak," kata David Philips, sosiolog yang meneliti fenomena ini.

SIDS diperkirakan membunuh 2.500 bayi di AS setiap tahunnya. Diduga faktor genetik berpengaruh pada kebanyakan kasus dimana bayi tidur dalam posisi tengkurap.

Dalam penelitiannya Philips menganalisa data dari 129.090 kasus SIDS antara tahun 1973 sampai 2006 dan 295.151 kasus kematian bayi akibat penyebab lain. Mereka menemukan kasus SIDS paling banyak terjadi di sekitar hari Tahun Baru.

Walaupun peneliti tidak menemukan penyebab pastinya, namun para orangtua yang akan merayakan Tahun Baru diminta mewaspadai hal ini.

Untuk mencegahnya, biasakan bayi tidur terlentang karena hal ini membuat bayi mudah terbangun jika ada sesuatu yang menutupi hidungnya. Bersihkan juga tempat tidur bayi dari selimut, bantal yang tidak diperlukan, atau boneka yang bisa menutupi wajah bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com