Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit yang Menyerang Anak di Malam Hari

Kompas.com - 11/01/2011, 08:38 WIB

Kompas.com — Penyakit memang sering menghampiri pada waktu yang tidak tepat. Pada anak-anak, tengah malam merupakan waktu yang paling rentan untuk kambuhnya penyakit. Padahal, biasanya semua orang baru saja tertidur dan sering tidak bisa berpikir jernih. Alhasil, orangtua kerap dilanda kepanikan saat mendapati buah hatinya mendadak sakit.

Berikut adalah penyakit yang sering menyerang anak di malam hari, pencetus, dan cara menanganinya. Namun, untuk anak berusia di bawah empat bulan, segera hubungi dokter jika Anda mendapati kondisi yang mengarah darurat, seperti demam tinggi atau sesak napas.

Asma dan alergi

Bila si kecil menderita asma atau alergi tertentu, mungkin Anda cukup sering terbangun di malam hari karena penyakitnya kambuh. Banyak faktor yang menyebabkan penyakit ini sering muncul di malam hari.

"Pada malam hari, kadar kortisol dalam tubuh menurun, padahal hormon ini punya efek perlindungan terhadap asma," kata Dr Santiago Martinez, ahli alergi anak dari Florida State University Medical School.

Penyebab lain adalah naiknya histamin, yang memicu serangan asma. Faktor lain adalah beberapa alergen, seperti tungau debu atau bulu binatang yang berada di kamar anak, meningkat ketika anak sedang tertidur.

Yang harus dilakukan jika serangan asma terjadi pada malam hari, segera berikan antihistamin. Bila serangan ini sering terjadi, Anda bisa meminta suntikan imunoterapi kepada dokter untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya.

Demam

Temperatur tubuh secara alami akan meningkat menjelang malam. Itu sebabnya, demam yang dialami anak di siang hari akan terus meningkat saat ia tertidur.

Yang harus dilakukan jika suhu tubuhnya sudah mencapai 38 derajat celsius, Anda bisa memberikan obat penurun panas (parasetamol). Periksa suhu tubuhnya setiap empat jam. Parasetamol bisa diberikan setiap empat jam sekali jika suhu tubuhnya tidak turun juga. Untuk anak berusia kurang dari tiga bulan, segera hubungi dokter jika demamnya tidak segera turun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com