Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perut Gendut Bikin Otak Menyusut?

Kompas.com - 11/01/2011, 11:52 WIB

KOMPAS.COM Ini adalah peringatan bagi mereka yang merasa badannya semakin "melar" atau lingkar perutnya terus "membengkak". Hasil temuan terbaru para ahli di Amerika mengungkapkan,  lingkar perut yang besar dapat membuat otak Anda menciut!

"Kegemukan atau obesitas memang berkaitan erat dengan meningkatnya risiko mengidap diabetes tipe 2, yang juga berhubungan dengan gangguan pada kemampuan kognitif," ungkap Antonio Convit, peneliti dari New York University School of Medicine.

Dalam studinya, Convit ingin memastikan apakah obesitas juga memiliki dampak langsung terhadap struktur fisik dari otak manusia.

Baca juga: Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Muhammadiyah: Hanya Hitungan Bulan, Harus Dikembalikan Lagi

Sebagai bagian dari risetnya, ia menggunakan metode pencitraan magnetic resonance imaging (MRI) untuk membandingkan otak  44 relawan yang mengalami obesitas dengan 19 relawan berbadan langsing. Relawan yang dilibatkan dalam studi ini memiliki usia dan latar belakang yang sama.

Hasil penelitian menunjukkan, mereka yang mengalami obesitas memiliki cairan yang lebih banyak pada daerah amygdala—bagian otak yang terlibat dalam perilaku makan. Riset juga menunjukkan ukuran orbitofrontal cortices yang lebih kecil pada relawan berlingkar perut besar. Bagian orbitofrontal cortices  berperan penting untuk mengendalikan impuls serta ikut berperan dalam perilaku makan.

"Hal itu berarti bahwa hanya sedikit saja sel-sel neuron (pada relawan berobesitas), atau  sel-sel neuron itu menciut," ujar Convit seperti dikutip New Scientist.

Baca juga: Sekjen Hipmi Sebut Jet Pribadi yang Digunakan Bahlil untuk Mudik Lebaran Dibayar dengan Dana Pribadi

Diabetes dan gangguan kognitif

Berdasarkan literatur kesehatan,  insulin—yang berfungsi mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh—juga bertugas mengontrol suplai dopamin kepada otak. Dopamin adalah zat neurotransmiter yang dibutuhkan otak untuk memusatkan perhatian, penghargaan, dan aktivitas motorik.

Kurangnya insulin dapat mengganggu aktivitas dopamin yang berujung pada gangguan pada otak seperti depresi, penyakit parkinson, schizophrenia, dan  attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Studi-studi yang berkembang saat ini menegaskan bahwa mengubah faktor gaya hidup, khususnya melakukan olahraga secara teratur, mungkin menjadi cara yang efektif untuk meredam risiko gangguan otak pada usia lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau