Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Menit Krusial untuk Khasiat Teh

Kompas.com - 13/01/2011, 15:05 WIB

Kompas.com — Apabila Kaisar Cina Shen Nung tidak meminum air yang kejatuhan daun-daun semak liar yang ternyata dauh teh, mungkin sampai sekarang nikmatnya teh tidak banyak diketahui orang.

Konon, pada suatu perjalanan, ketika rombongan Shen Nung sedang beristirahat dan memasak air untuk minum, daun-daun dari semak teh liar tidak sengaja jatuh ke dalam air itu. Kaisar yang hidup tahun 2737 SM itu lalu menyadari bahwa minuman tersebut nikmat rasanya.

Dunia pengobatan Timur sudah lama merekomendasikan minuman teh untuk pencegahan penyakit. Namun, baru belakangan ini para ilmuwan mengenali kandungan dalam teh yang bermanfaat untuk kesehatan tersebut.

Senyawa berkhasiat teh terutama adalah polifenol flavonoid, senyawa antioksidan yang banyak dijumpai dalam tanaman obat. Teh juga mengandung asam amino, terutama theanin. Riset memperlihatkan bahwa theanin dapat meningkatkan kemampuan tubuh melawan infeksi dengan merangsang sel-sel T.

Beberapa penelitian juga membuktikan, teh mampu mengurangi risiko stroke. Orang yang minum tiga cangkir teh hijau memiliki risiko stroke 21 persen lebih rendah dibandingkan dengan bukan peminum teh.

Manfaat lain sangat beragam, dari penghilang stres, pelangsing, antikerut wajah, hingga penghenti perkembangan sel prakanker.

Rina Poerwadi, ahli holistik aromaterapi, mengatakan, untuk mendapatkan khasiat dari polifenol, sebaiknya teh diseduh tidak lebih dari tiga menit sebelum diminum.

"Penyeduhan yang terlalu lama bisa membuat senyawa-senyawa dalam teh mati," kata wanita yang juga ahli kuliner sehat ini.

Bisa basi

Teh yang dibiarkan terlalu lama ternyata juga bisa basi. "Memang gula dalam teh bisa menjadi pengawet, tapi harus yang manis sekali. Karena itu, teh dalam kemasan botol atau teh yang biasa kita buat di rumah juga bisa basi," kata Alex Rumodor, General Manager Marketing Activation & Public Relation PT Sinar Sosro dalam acara bincang-bincang bertema "Manfaat Teh untuk Kesehatan" di Kidzania, Jakarta, Kamis (13/1/2011).

Tanda-tanda teh basi, menurut Alex, bisa dilihat secara kasatmata dari perubahan warnanya. "Yang pasti warnanya berubah menjadi keruh. Ini terjadi karena mikroorganisme dalam teh berkembang biak dan bermetabolisme. Terkadang juga timbul partikel kecil yang mengambang di atas teh. Teh yang basi juga rasanya asam," paparnya.

Untuk mendapatkan rasa teh yang nikmat, Alex menyarankan agar penyeduhan teh dilakukan terpisah antara teh dan gulanya. "Teh dan gula diseduh sendiri, baru dicampur. Rasanya akan lebih nikmat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com